Widayanti, Ida S (2022) Coaching Dalam Mengatasi Problematika Remaja Perspektif Al-Qur’an Studi Menggunakan Model Esq 3.0 Coaching. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2022-IDA S. WIDAYANTI-2016.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Hasil disertasi ini adalah temuan tentang framework coaching dalam perspektif Al-Qur’anbernama irsyadyang ditujukan untuk mengatasi problematika remaja. Framework irsyad dibentuk dari pemaknaan QS. Al-Kahfi [18]: 10 dan QS. Al-Baqarah [2]: 151. Sedangkan pendekatan pemaknaan termcoaching dengan irsyaddikuatkan oleh argumentasiberdasarkan Mu’jam al-Ghany, Mu’jam al-Lughah al-‘Arabiyah al-Mua’shirah dan Lisanul ‘Arab, Raghib Al-Ashfahani, dan Netton.
Disertasi ini sejalan dengan tulisan van Nieuwerburgh dalam Coaching in Islamic Culture: The Principles and Practice of Ershad. Pada intinya relasi antar manusia di dalam coaching perspektif Al-Qur’an (irsyad) selalu terhubung pada Allah Robbul ‘Alamin.Dalam hal ini relasi antara coach dan coachee berlandaskan 4 hal yaitu: tauhid, hujjah, syaksiah, syumuliah. Hal tersebut secara sistemik memengaruhi tujuan-tujuan yang ingin dicapai, prinsip, dan proses yang berbasis nilai tauhid. Hal tersebut berbeda dengan konsep coaching yang digagas John Whitmore, dan dikembangkan oleh International Coaching Federation (ICF) yang berbasis pada nilai-nilai humanisme. Dalam merumuskan tujuan hanya berdasarkan pada legal, ethic, environmental sound.
Konstruksi teknik irsyad relevan dengan model ESQ 3.0 Coaching. Distingsi utama dari ESQ 3.0 Coaching dengan coaching umum yang merujuk pada ICF terletak pada adanya inner coaching.Penggalian inner drive berasaskan pada pemaknaan mendalam dari Asmaul Husna dan penemuan coachee akan meaning and purpose. Hal ini sejalan dengan proses tadzkiyatun nafs dalam kajian tasawuf dengan tahapan takhalli, tahalli dan tajalli.
Kesimpulan disertasi ini menyatakan bahwa framework irsyad yang direpresentasikan oleh model ESQ 3.0 Coachingrelevan untuk menjawab persoalan yang dihadapi remaja. Model ESQ 3.0 Coaching telah menunjukkan evidence base practice (daya guna) terhadap berbagai kasus. Dalam disertasi ini dibatasi hanya 4 kasus yang dihadapi remaja. Dampaknya, remaja tersebut bukan hanya menemukan solusi dari problematikanya, namun mereka mendapatkan enlightenment berupa meaning and purpose dalam kehidupan, sehingga merasakan kedekatan dengan Allah. Hal ini menegaskan bahwa remaja tersebut berada dalam fase ahlu haqiqah (berhasil secara substantif) setelah melewati rangkaian proses irsyad, bukan sekadar ahlu rusum (berhasil secara formalitas). Metode penelitian dalam disertasi ini menggunakan metode tafsir maudhu’i (tematik) dan dengan pendekatan kualitatif.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 08 May 2023 02:52 |
Last Modified: | 08 May 2023 02:52 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1024 |