Tesis ini menyimpulkan bahwa pengelolaan program sertifikasi Tahsin Al-Qur’an di Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta belum terstruktur, seperti belum adanya pembinaan Tahsin Al-Qur’an secara rutin bagi mahasiswa yang belum lulus tes Tahsin Al-Qur’an. Selain itu, karena pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya kepada Lembaga Tahfiz dan Tilawah Al-Qur’an (LTTQ) Institut PTIQ Jakarta sebagai pihak ketiga yang dianggap profesional, namun pada pelaksanaannya belum berjalan secara optimal juga, sehingga pelaksaannya belum berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, tim pengelola Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta tidak bisa mengontrol dan mengukur kualitas tahsin Al-Qur’an Mahasiswa Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta. Tesis ini menunjukkan bahwa adanya perencanaan berdasarkan teori yang digunakan dalam trilogi Joseph M. Juran. Pertama, perencanaan mutu yaitu menentukan mutu berdasarkan harapan pelanggan. Pelanggan disertakan dalam perencanaan mutu dari informasi yang dikumpulkan. Kedua, pengendalian mutu yaitu membandingkan lulusan lembaga, apakah sesuai dengan harapan pelanggan atau tidak. Jika ditemukan kekurangan, maka dilakukan perbaikan. Ketiga, meningkatkan mutu yaitu mempertahankan mekanisme yang telah ditetapkan, melakukan perbaikan, memberikan pelatihan, dan mencari solusi atas masalah yang berkaitan dengan pencapaian tujuan. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data melalui reduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.