Tradisi tujuh bulanan merupakan salah satu tradisi yang dilaksanakan masyarakat Indonesia ketika kehamilan berusia tujuh bulan. Adat yang kental dengan budaya dan ritual jawa ini diakulturasikan dengan budaya Islam. Menariknya terdapat pembacaan surah Yusuf dan Maryam dalam tradisi ini. Surah Yusuf dan Maryam menjadi identik dengan masa kehamilan. Dalam penelitian ini penulis melihat bahwa adanya Living Qur‟an yaitu upaya menghidupkan al-Qur'an atau fenomena hidupnya al-Qur`an pada tradisi ini yang meliputi apa yang menjadi dasar pembacaan ayat al-Qur`an, bagaimana proses pembacaan ayat al-Qur`an, dan bagaimana pemaknaan masyarakat terhadap bacaan al-Qur`an pada tradisi nujuh bulanan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan sumber data wawancara dan kepustakaan (library research). Analisis data yang ditemui melalui catatan, observasi, wawancara, dan lainnya dengan beberapa teknik analisis yaitu redaksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masyarakat Kelurahan Lenteng Agung melaksanakan tradisi tujuh bulanan dengan sedikit penyederhanaan. Ritual-ritual yang panjang jarang dilaksanakan. Tujuan tradisi tujuh bulanan yang dilaksanakan untuk bersedekah dan memohon doa untuk keselamatan janin dan ibunya. Surah Yusuf dan Maryam yang dibaca dimaknai sebagai bentuk doa dan harapan agar anak yang dikandung memiliki sifat dan akhlak yang shalih seperti Nabi Yusuf dan Maryam.