Sani, Asrul (2015) Meretas Informasi dalam Perspektif Al-Qur’an. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2015-ASRUL SANI-2013.pdf - Accepted Version
Download (899kB)
Abstract
Kesimpulan dari Tesis ini adalah bahwa meretas informasi yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh intelijen sudah pernah dilakukan oleh Rasul SAW, hanya saja dalam bentuk yang berbeda, yaitu dengan mengirim mata-mata ke daerah musuh atau ke daerah yang dianggap mencurigakan, untuk mencari informasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi sekarang ini telah merambah hampir ke seluruh aspek kehidupan manusia. Apalagi setelah ditemukannya internet, memberikan sumbangan terbesar kepada dunia. Perlu di garis bawahi bahwa kelebihan dan kemudahan yang diberikan oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi terdapat sisi lain yang juga membawa manusia kepada kerusakan dan kriminalitas. Sebab di dunia internet yang merupakan pengejawantahan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi mudah di eksploitasi oleh manusia yang mempunyai keahlian dibidang tersebut. Aktivitas tersebut biasa disebut dengan meretas informasi (hacking). Hacker (Peretas) adalah orang yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan. Hacker juga bisa di kategorikan pekerjaan yang dilakukan untuk mencari kelemahan suatu sistem dan memberikan ide atau pendapat yang bisa memperbaiki kelemahan sistem yang ditemukannya. Di dalam dunia internet sering terdengar orang atau sekelompok orang yang dapat masuk kedalam sistem jaringan orang lain untuk menganalisa, memodifikasi, mencari kelemahan dari suatu sistem untuk memberikan ide pengamanan jaringan tersebut, orang ini yang disebut dengan Hacker. Tetapi ada orang atau sekelompok orang yang masuk kedalam sistem jaringan orang lain bermaksud untuk merusak, mencuri, maka orang ini disebut dengan Cracker.MenurutE. S. Raymond, 1991 dalam bukunya “The New Hacker‘s Dictionary” merupakan aktivitas penyusupan ke dalam sebuah sistem komputer ataupun jaringan dengan tujuan untuk memperlihatkan kemampuan serta menyalahgunakan ataupun merusak sistem yang ada.Hacking tak ubahnya seperti pisau dapat digunakan untuk mengupas buah tetapi juga dapat digunakan membunuh. Kita tidak dapat menghindari kemajuan teknologi, tetapi dengan bijak bagaimana kita memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa dan negara serta ummat, didalam dunia teknologi ada istilah Cyber Espionage apabila penyelenggara negara atau pelaku usaha kita tidak siap menyongsong era teknologi dengan mempersiapkan hacker-hacker yang handal maka tidak mustahil pertahanan dan keamanan bangsa dan negara serta keamanan kegiatan usaha dapat terganggu. Maka sudah sepatutnya kita mendudukan istilah hacking (meretas informasi) dalam perspektif Al-Qur’an untuk menepis isu miring yang menimpanya
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Andi Jumardi |
Date Deposited: | 29 Aug 2021 13:22 |
Last Modified: | 29 Aug 2021 13:22 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/123 |