repository ptiq

Pengaruh Ideologi Mu’tazilah dan Asy’ariyyah Terhadap Penafsiran al-Râzi Tentang Takdir dalam Mafâtih al-Gaib

Hermansyah, Hermansyah (2015) Pengaruh Ideologi Mu’tazilah dan Asy’ariyyah Terhadap Penafsiran al-Râzi Tentang Takdir dalam Mafâtih al-Gaib. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Pengaruh Ideologi Mu’tazilah dan Asy’ariyyah Terhadap Penafsiran al-Râzi Tentang Takdir dalam Mafâtih al-Gaib] Text (Pengaruh Ideologi Mu’tazilah dan Asy’ariyyah Terhadap Penafsiran al-Râzi Tentang Takdir dalam Mafâtih al-Gaib)
2015-HERMANSYAH-2013.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Pembahasan tentang takdir merupakan salah satu tema yang urgen dalam khazanah kajian islam, dan konsep mengenai paham takdir itu juga bermacam- macam tergantung kepada ideologi yang dianutnya. Setidaknya pemahaman konsep takdir yang berhubungan dengan manusia itu terpecah menjadi dua macam. Konsep pertama memahami bahwa takdir manusia telah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah swt (Majbûr). Konsep kedua menyatakan bahwa manusia bebas menentukan perbuatan dan pilihannya sendiri (Qadariyyah). Namun dalam merealisasikan perbuatannya, manusia harus memperhatikan dan memenuhi aturan yang berlaku. Kedua konsep ini telah dikenal dalam islam dan masing-masing mengklaim memiliki dalil-dalil al-Qur’an yang menguatkan pendapatnya masing-masing.
Penelitian ini memfokuskan tentang pengaruh ideologi Mu’tazilah dan Asy’ariyah dalam tafsir Mafâtih al-Ghaib karya Fakhruddin al-Râzi tentang hubungannya dengan takdir manusia. Ada beberapa hal penting yang ditemukan dalam penelitian ini:
Pertama. Penelitian ini menemukan dua macam konsep al-Râzi tentang takdir manusia, yaitu: 1) al-Râzi memandang bahwa takdir manusia itu sudah ditentukan sejak jaman azali. Segala kejadian sudah ditetapkan dan tidak akan mengalami perubahan. 2) Manusia tidak memiliki kebebasan berkehendak secara mutlak karena selalu bergantung pada faktor-faktor di luar dirinya (ad-dâ’i). Dalam hal ini al-Râzi memperkenalkan teori kausalitas. Menurutnya seluruh kejadian yang ada di alam ini termasuk manusia, merupakan rangkaian yang tidak bisa terputuskan dari hukum sebab akibat (kausalitas).
Kedua. Pemahaman al-Râzi tentang takdir dalam hubungannya dengan manusia seperti, perbuatan manusia, hidayah Tuhan, penetapan keimanan dan kekafiran secara umum masih banyak dipengaruhi oleh ideologi Asy’ariyah sebagai madzhab teologinya, terkecuali hal yang berhubungannya dengan kasab. Mengenai teori kasab (perbuatan manusia) yang dicetuskan oleh imam Asy’ari, al-Râzi tidak menerima teori ini, karena menurutnya akan bertentangan dengan faktor kausalitas (sebab akibat). Dalam hal ini al-Râzi lebih terpengaruh dengan paham Mu’tazilah.
Ketiga. Walaupun secara ideologi al-Râzi beraliran Asy’ariyah, akan tetapi metode berpikirnya lebih condong kepada paham Mu’tazilah yang lebih mengutamakan akal (rasionalisme) dan filsafat. Pemikirannya terhadap teks-teks al-Qur’an, serta mendahulukan akal dari pada naql adalah metode yang diterapkan al-Râzi dalam beberapa karyanya yang metodologi ini ditentang oleh Asy’ariyah. Metodologi inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadi pertentangannya dengan golongan Asy’ariyah dan sering dituduh sebagai Mu’tazilah. Pengaruh Mu’tazilah terhadap Fakhruddin al-Râzi hanya berkisar pada metodologinya dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, tidak kepada hal-hal yang berhubungan dengan ideologi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
200. Agama > 2X8. Aliran dan Sekte dalam Islam
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Andi Jumardi
Date Deposited: 29 Aug 2021 13:41
Last Modified: 29 Aug 2021 13:41
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/126

Actions (login required)

View Item
View Item