repository ptiq

Konsep Nafs Perspektif Ibnu Katsir dalam Kitab Tafsir Al- Qur’an Al - Azhim

Mahudi, M Zain (2015) Konsep Nafs Perspektif Ibnu Katsir dalam Kitab Tafsir Al- Qur’an Al - Azhim. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Konsep Nafs Perspektif Ibnu Katsir dalam Kitab Tafsir Al- Qur’an Al - Azhim] Text (Konsep Nafs Perspektif Ibnu Katsir dalam Kitab Tafsir Al- Qur’an Al - Azhim)
2015-M ZAIM MAHUDI-2011.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Kata nafs dalam Al-Qur‟an mempunyai aneka makna, sekali diartikan sebagai totalitas manusia. Nafs juga bisa bermakna menunjuk kepada apa yang terdapat dalam diri manusia yang menghasilkan tingkah laku. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa nafs merupakan hal yang sangat erat dengan manusia, ini menunjuk kepada sisi dalam manusia yang berpotensi baik dan buruk. Nafs adalah substansi ruhani yang memancar kepada raga dan menghidupkannya lalu menjadikannya alat untuk mendapatkan pengetahuan dan ilmu, sehingga dengan keduanya ia bisa menyempurnakan dirinya dan mengenal Tuhannya.
Konsep Al-Quran tentang nafs, dibangun berdasarkan metode tafsir tematik terhadap istilah tersebut, selanjutnya dianalisis dengan metode analisis pemaknaan untuk menemukan elemen-elemen psikis. Mode of thought (sebuah kerangka berfikir) yang mendasari kontruk teori nafs. Nafs memiliki bentuk fisikbiologis yang sempurna nafs memiliki fitrah religious nafs sebagai khalifah Allah di muka bumi sekaligus sebagai hamba yang harus patuh dan menjalankan perintah Tuhan. Nafs sebagai makhluk multidimention yang secara psikologis memiliki qolb, aql, dan roh.
Nafs dalam pandangan filosof muslim begitu kompleks. Para filosof muslim begitu rinci memetakan pembagian jiwa dengan daya-daya yang dimiliki. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa para filosof muslim membagi nafs dalam dua hal yang saling berhubungan erat yaitu aspek rohani dan aspek jasmani. Kedua aspek ini telah dijelaskan dalam Al-Qur‟an dan Sunnah. Lain halnya dengan konsep nafs dalam pandangan barat yang lebih cenderung bersifat jasmani. Atas dasar itu maka dalam perspektif ibnu katsir, nafs sehat diformulasikan dengan terwujudnya keseimbangan antara kebutuhan fisik-biologis dengan mental relegius terwujudnya ketenangan nafs dan kebahagiaan hidup.
Kedua kreteria ideal tersebut akan terwujud manakala aql dan qolbu dapat diarahkan pada dimensi rohaniyah mencapai sifat-sifat illahiyah nafs al-mutmainah dengan akhlak al-mahmudah moralitas terpuji sebagai indikatornya, serta menghindari dari belenggu nafs yang secara naluriyah memiliki tendensi pada dorongan agresif dan destruktif dengan akhlak mazmumah realitas tercela sebagai indikatornya.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research), Jenis analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitik.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Andi Jumardi
Date Deposited: 29 Aug 2021 13:45
Last Modified: 29 Aug 2021 13:45
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/127

Actions (login required)

View Item
View Item