repository ptiq

Transmisi Ayat Al-Qur`An Dalam Tradisi Muqaddam Oleh Teungku Chik Di Pasi Kepada Masyarakat Petani Di Gampong Waido, Kabupaten Pidie, Aceh

Al-Hafi, Aban (2023) Transmisi Ayat Al-Qur`An Dalam Tradisi Muqaddam Oleh Teungku Chik Di Pasi Kepada Masyarakat Petani Di Gampong Waido, Kabupaten Pidie, Aceh. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2023-ABAN AL-HAFI-2020.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Kesimpulan dari tesis ini adalah: bahwa transmisi ayat Al-Qur`an dalam tradisi Muqaddam merupakan bentuk nyata living Qur`an oleh masyarakat petani di Gampong Waido, Peukan Baro, Pidie, Aceh. Tradisi yang diwariskan oleh Teungku Chik di Pasi ini berpengaruh besar terhadap kestabilan sosial yang ada di lokasi tersebut. Hal ini tak terlepas dari salah satu tujuan Teungku Chik di Pasi yang menggagas tradisi ini untuk membentuk sebuah sistem sosial yang setara
antara penduduk desa, petani, dan para petinggi pada masanya. Beberapa hal menarik yang ditemukan dari hasil penelitian adalah, masyarakat melaksanakan tradisi karena termotivasi dengan alasan agama, warisan budaya, solidaritas sosial dan pemberdayaan ekonomi. Adapun ayat Al-Qur`an diresepsi ke dalam tiga bentuk; 1) resepsi eksegesis terhadap QS. Al-Baqarah ayat 261 yang dianggap sebagai “ayat pertanian”. 2) resepsi estetis, ayat Al-Qur`an berwujud dalam bentuk kebendaan. 3) resepsi fungsional, ayat difungsikan sebagai jimat juga sebagai obat. Kemudian masyarakat memaknai penggunaan ayat dalam tradisi sebagai sebuah bentuk tafa’ul, sebagai wujud doa kepada leluhur, sebagai media mencapai keberkahan, sebagai wujud rasa syukur dan juga sebagai media tolak bala untuk melindungi tanaman dari ragam hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Ini membuktikan bahwa masyarakat petani modern tetap melibatkan agama dan Al-Qur`an dalam upaya kelancaran hasil panen yang diekspektasikan. Pendapat tokoh yang memiliki kesamaan pandang dengan penelitian ini adalah Clifford Geertz (1968), Fazlur Rahman (1966), Farid Essack (2002), Neal Robinson (2003), dan Nashr Hamid Abu Zayd (2004). Bahwa Al-Qur`an bukan merupakan teks statis, namun bersifat dinamis yang terus berkembang dan dapat mengikuti perkembangan zaman yang dipandang dalam kacamata living Qur`an. Sesuai dengan yang terjadi dalam penelitian ini bahwa petani era modern yang telah menggunakan metode pertanian modern sama sekali tidak meninggalkan Al-Qur`an dalam upaya mencapai hasil pertanian yang maksimal. Adapun tokoh yang berbeda pandang dengan penelitian ini adalah Max. Weber (1915), dan Daniel Lerner (1964), yang mengatakan tradisi dan agama dapat menghambat kemajuan peradaban. Weber mengemukakan bahwa tradisi dan agama dapat membentuk nilai yang bersifat konservatif dan menghambat perubahan. Sedangkan Lerner berkata, tradisi dan agama berpotensi menghambat psikologis dan sosial yang menghambat perubahan sosial menuju modernisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi dan etnometodologi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 02 Dec 2023 08:43
Last Modified: 02 Dec 2023 08:43
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1312

Actions (login required)

View Item
View Item