repository ptiq

Penafsiran Al-Qurthubi Dan Quraish Shihab Atas Ayat-Ayat Tentang Syahwat Dalam Perspektif Kritik Al-Dakhîl Dan Mubâdalah

Azka, Shohibul (2023) Penafsiran Al-Qurthubi Dan Quraish Shihab Atas Ayat-Ayat Tentang Syahwat Dalam Perspektif Kritik Al-Dakhîl Dan Mubâdalah. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2023-SOHIBUL AZKA-2020.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Kesimpulan dari penelitian ini, penulis menemukan adanya persamaan dan perbedaan penafsiran antara al-Qurthubi dengan Quraish Shihab terhadap ayat-ayat tentang syahwat yang terdapat dalam Surat „Âli „Imrân/3: 14 dan Surat Yûsuf/12: 23-32. Dilihat dari persamaan penafsiran keduanya terhadap Surat „Âli „Imrân/3: 14, syahwat adalah sifat alami yang dimiliki oleh setiap manusia. Sementara dari segi perbedaannya, al-Qurthubi menganggap bahwa perempuan adalah sumber fitnah. Al-Qurthubi juga terlihat mengutip beberapa hadis dha‟îf dan maudhû‟ untuk menguatkan argumennya tersebut. Selain itu, penafsiran terhadap ayat 28 Surat Yûsuf, al-Qurthubi mengemukakan bahwa tipu daya perempuan lebih berbahaya daripada tipu daya setan. Berbeda dengan penafsiran tersebut, Quraish Shihab mengungkapkan bahwa laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki potensi baik dan potensi buruk, termasuk di dalamnya tentang sumber syahwat dan menjadi fitnah terbesar bagi lawan jenisnya.
Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research), di mana penulis mengumpulkan dan menganalisa data-data serta menyajikannya dengan metode kualitatif. Penulis juga menggunakan teori al-dakhîl dan teori mubâdalah, di mana berdasar kedua teori tersebut, penulis menemukan tidak adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam aspek negatif yang ditimbulkan dari syahwat, adanya pengutipan hadis dha‟îf dan maudhû‟, serta ketidaksesuaian dalam menghubungkan ayat pada penafsiran al-Qurthubi. Sedangkan penafsiran Quraish Shihab berusaha mensejajarkan laki-laki dan perempuan bahwa keduanya memiliki potensi yang sama dalam kebaikan dan keburukan tentang masalah syahwat.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan pandangan Faqihuddin Abdul Kodir, yang menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan adalah dua makhluk Tuhan yang saling mengisi dan menutupi kekurangan masing-masing. Kekurangan tidak boleh menjadi sebab salah satu pihak terpinggirkan. Tesis ini juga memiliki perbedaan pandangan dengan Ibn Katsir, al-Syinqithi, dan para ulama lainnya yang mengatakan bahwa perempuan adalah sumber masalah bagi laki-laki, bahkan fitnahnya lebih besar dibanding fitnah setan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 16 Dec 2023 10:32
Last Modified: 16 Dec 2023 10:32
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1323

Actions (login required)

View Item
View Item