Hasil dari penelitian disertasi ini adalah bahwa pendidikan kewarganegaraan dalam perspektif al-Qur’an dapat dipahami dalam arti upaya mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang bertakwa, beriman, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, dan saling mengenal. Asas pendidikan kewarganegaraan perspektif al-Qur’an adalah tauhid, atau dengan kata lain menempatkan konsep teosentris (tauhidi) sebagai core value yang berdasarkan nilai-nilai ilahiah (teologis) sebagai landasan etis normatif, serta nilai-nilai insaniah sebagai basis praktis operasional yang bermuara pada satu tujuan yaitu ibadah kepada Tuhan. Dengan muara segala aktifitas kepada Tuhan, akan melahirkan kesadaran dan kesungguhan untuk menjadi warga negara yang mampu memelihara hubungan harmonis dengan Tuhan (aspek teologis), hubungan antarsesama warga negara dan negara (aspek antropo-sosiologis), serta hubungan dengan alam sekitar (aspek kosmologis). Hubungan dengan Tuhan merupakan manifestasi dari kesadaran spiritual kehadiran manusia sebagai makhluk Tuhan. Hubungan dengan manusia merupakan
kelanjutan teologis dari keyakinan pada keEsaan Tuhan (tauhid) adalah paham persamaan manusia. Hubungan dengan alam membawa pada pemahaman pada eksistensi alam yang merupakan ciptaan Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan.