Sekolah akan memiliki mutu lulusan yang baik, tentu tak terlepas dari peran kepemimpinan kepala sekolah, demikian pula dengan mutu pelajaran, mutu pembelajaran yang pada hakekatnya segala aspek mutu sumber daya manusia dalam lingkup pendidikan (baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan) dapat ditingkatkan sejalan dengan model/type kepemimpinan kepala sekolah yang ada. Kepemimpinan kepala sekolah yang mendasarkan pada kekuasaan semata, sehingga guru tidak dapat melaksanakan tugas secara inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran, dan selanjutnya guru hanya sekedar menjalankan tugas mengajar. Metode yang digunakan adalah metode penelitian untuk menggambarkan keadaan yang sedang berlangsung dan dianalisis secara kuantitatif dengan alat statistik mengenai hubungan dua variabel bebas yang terdiri dari kepemimpinan kepala sekolah (X1), dan iklim organisasi (X2) dengan variabel terikat yaitu kinerja guru (kemampuan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar-mengajar). Penelitian ini dilakukan di wilayah Tangeang. Hasil Temuan penelitian yang didapatkan adalah : Pengujian hipotesis pertama menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru yang ditunjukkan oleh nilai Didapat, 6.720 (thitung) > 1.671 (ttabel) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pola hubungan antar kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 26,880 + 0,411X1. Hasil analisis korelasi sederhana sebesar 0.460 berada di antara 0.41 sampai 0.70 (0.41 – 0.70 = Korelasi keeratan kuat). Pengujian hipotesis kedua menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara iklim organisasi dengan kinerja guru yang ditunjukkan oleh nilai didapat 11.687 (thitung) > 1.671 (ttabel) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakan oleh
persamaan regresi Ŷ = 13,236 + 0,677X2. Hasil analisis korelasi sederhana antara iklim organisasi dengan kinerja guru diperoleh nilai koefisien sebesar 0.670, sebesar 0.670 berada di antara 0.41 sampai 0.70 (0.41 – 0.70 = Korelasi keeratan kuat). Pengujian hipotesis menyimpulkan tedapat hubungan positif yang antara persepsi guru tentang kemampuan manajerial dan iklim organisasi secara bersama-sama dengan kinerja guru yang ditunjukkan oleh nilai didapat, 78.134 (Fhitung) > 3.107 (Ftabel) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pola hubungan antara ketiga variabel yang dinyatakan oleh persamaan regresi ganda diperoleh nilai sebesar 9.668 (0.184 + 0.585), Hasil analisis korelasi ganda antara persepsi guru tentang kemampuan manajerial kepala sekolah dan hubungan kerja antar guru diperoleh nilai koefisien korelasi ganda sebesar Ry123 sebesar 0,727. Nilai ini menunjukkan bahwa keterkaitan antara persepsi guru tentang kemampuan manajerial kepala sekolah dan iklim organisasi secara bersama-sama dengan kinerja guru cukup tinggi dan positif. Dengan demikian berarti makin baik persepsi guru tentang kemampuan manajerial kepala sekolah dan makin harmonis iklim organisasi , makin tinggi pula kepuasan kerjanya. Sebaliknya makin rendah persepsi guru tentang kemampuan manajerial kepala sekolah dan iklim organisasi makin rendah pula kepuasan kerjanya.