repository ptiq

Konsep Pembinaan Anak Dalam Surat Luqmân Menurut Al-Râzî Dalam Tafsi>R Mafâtîh} Al-Ghaib

Derysmono, Derysmono (2020) Konsep Pembinaan Anak Dalam Surat Luqmân Menurut Al-Râzî Dalam Tafsi>R Mafâtîh} Al-Ghaib. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Konsep Pembinaan Anak Dalam Surat Luqmân Menurut Al-Râzî  Dalam Tafsi>R Mafâtîh} Al-Ghaib] Text (Konsep Pembinaan Anak Dalam Surat Luqmân Menurut Al-Râzî Dalam Tafsi>R Mafâtîh} Al-Ghaib)
2020-DERYSMONO-2016.pdf - Accepted Version

Download (4MB)

Abstract

Kesimpulan disertasi ini adalah bahwa pembinaan anak dalam surat Luqmân menurut al-Râzî dalam tafsir Mafâtîh al-Ghaib, meliputi pembinaan dalam: nilai-nilai aqidah, pemahaman ajaran agama secara ritual dan substansial, berbakti kepada orang tua, sikap demokratis, konsistensi dan sabar dalam amar ma’ruf nahi munkar, mengindari arogansi intellektual, moderat, dan komunikatif. Konsep pembinaan nilai agama secara formal-substansial dan pembinaan karakter muslim tersebut terintegrasi secara aplikatif dan kontinyu.
Disertasi ini mengungkapkan juga tentang proses pembinaan justru dimulai dari orangtua, karena pembinaan anak membutuhkan pembina yang sukses. Luqman disimbolkan bagian dari orangtua, sebagai insân kâmil karena ilmu hikmahnya, “hakîm” sebuah isyarat akan kesempurnaan diri seseorang yang “mengintegrasikan antara ilmu, iman dan amal”. Setelah itu, al-Râzî menyebut “mukâmil”, sebagai isyarat pendidik yang menyempurnakan kepribadian orang lain.
Selain itu, dalam kajian kontemporer, konsep pembinaan anak yang dibahas dalam disertasi ini memiliki relevansi dengan “ekoparenting”, yaitu peran orang tua dalam memperkenalkan pendidikan lingkungan kepada anak. Adapun term-term terkait pembinaan anak yaitu, Pertama, perencanaan pembinaan anak adalah al-Ilm, al-hudâ, al-Kitâb. Kedua; karakteristik pembina anak; al-hakîm, al-muhsinûn, al-muqinûn, al-muflihûn, al-mukmin, al-muslim, al-mukhlish. Ketiga; strategi; ada konsep ekoparenting, dan beberapa term yang terkait metode pembinaan anak, seperti al-qashd (moderat), al-washiyat (pesan), al-amr bil ma’rûf wa an-nâhi a’ni al-munkar (saling menasehati), al-ahammiyyah (prioritas), al-takarrur (kontinyu), al- targhîb (mendahulukan motivasi atau reward) ketimbang al-tarhîb (punishment). Keempat; karakteristik pembinaan anak: hikmah, syukur, dan sabar, kelima; aspek pembinaan anak: aqidah, ibadah, kemasyarakatan, etika, fisik (kesehatan & seksual), intelektual (akal).
Penulis juga menemukan tahapan dari upaya implementasi konsep pembinaan anak, antara lain; pertama; rekonsiderasi pembinaan anak, kedua; gerakan keterlibatan ayah, ketiga; pemberdayaan wakaf, zakat dalam pembinaan anak, keempat; integrasi peran masyarakat dalam pembinaan anak.
Penulis memiliki persamaan pendapat dengan Abu Hâmid Muhammad Al-Ghazâli, Fakhr al-Dîn al-Râzî, Nâsih U’lwân, Yusuf al- Qarâdhâwî, Gilbert Highest Korner, Fitzparick tentang konsep pembinaan anak dalam keluarga, Sam Stedman tentang ekoparenting. John Browlby tentang teori kelekatan (attachment theory) antara orang tua dan anak, Bornstein tentang pendidikan parentingnya. J.H. Pestolozzi, Friedrich Frobel, Maria Montessori, Ki Hajar Dewantara, Zakiyah Derajat, dan Michael E. Lamb tentang keterlibatan ayah. Dan juga Vygotsky tentang zona of proximal development (zona perkembangan terdekat ).
Disertasi ini menggunakan metode kualitatif dan metode tafsir maudu'i untuk dapat menemukan konsep yang komprehensif tentang pembinaan anak, berikut dengan metode munasabah antar ayat, dan ta 'wfl al-Qu'ran.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Andi Jumardi
Date Deposited: 02 Sep 2021 14:20
Last Modified: 02 Sep 2021 14:20
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/151

Actions (login required)

View Item
View Item