repository ptiq

Paradigma Pendidikan Revolusi Mental Qur’ani

Bin Abdullah, Mohammed (2020) Paradigma Pendidikan Revolusi Mental Qur’ani. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Paradigma Pendidikan Revolusi Mental Qur’ani] Text (Paradigma Pendidikan Revolusi Mental Qur’ani)
2020-MOHAMMED BIN ABDULLAH-2016.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi paradigma pendidikan mental Qur’ani atas kajian tematik (maudhu’i) ayat-ayat dalam al-Qur’an. Hasil penelitian ini berupa teori, “Semakin dioptimalkannya paradigma pendidikan mental Qur’ani dalam suatu sistem pendidikan, maka semakin religius-demokratis (washatiyyah) operasionalisasi pendidikannya, begitu sebaliknya.” Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa paradigma pendidikan mental Qur’ani selaras dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai ideologi Bangsa. Mental Pancasilais yang ditanamkan dalam pendidikan, tidak bersifat sekuler ataupun murni religious. Oleh karenanya, pendidikan mental Pancasila tidak bertentangan dengan paradigma pendidikan mental Qur’ani.
Pembahasan dalam penelitian ini mengkaji tema-tema Revolusi Rental dalam Kitab Suci berkenaan dengan konsepsi Nawacita Revolusi Mental yang telah dibakukan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu: 1) Integritas/Kesalehan (shalih) yang terdiri atas jujur (shidq), dipercaya (Amanah), berkarakter (khuluq), dan bertanggung jawab (mas‘uliyyah); 2) Kerja keras (jihad) yang terdiri atas etos kerja (‘amal), daya saing (musabaqah), optimis (tafa’ul), dan inovatif (Jadid), 3) Gotong –royong (Ta‘awun) yang terdiri atas kerja sama (Syirkah), Solidaritas (Takaful), Komunal (Jama’ah), dan Kemaslahatan (Maslahah).
Penelitian ini sejalan dengan paradigma pendidikan dari Syed Naquib al-Attas (1995) dan Alfred North Whitehead (1957), sependapat menyatakan bahwa “the essence of education is that it be relegious” inti dari pendidikan adalah menjadikan [mental seseorang] menjadi religius atau saleh. Pendidikan revolusi mental qurani yang dikehendaki ajaran agama adalah yang komprehensif, holistik, rasional, progresif, humanis, inklusif, kultural, aktual dan kontekstual, namun juga sesuai dengan semangat ajaran agama yang terdapat dalam Kitab Suci.
Penelitian ini mengkritisi pendapat dari A.N Wilson (1991) dan Arthur J. D’Adamo (2015), yang menyatakan bahwa Pendidikan Agama sebagai bagian dari religion’s way of knowing merupakan salah-satu akar dari konflik-konflik umat beragama dan oleh karenanya perlu dihilangkan diganti dengan science’s way of knowing yang lebih mencerdaskan manusia.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan library research (studi pustaka). Sedangkan untuk tafsir ayat-ayat Al-Qur'an dengan menggunakan metode tafsir maudhu’i atau tafsir tematik. Analisa penelitian menggunakan pendekatan pendidikan dan penelitian sosial kemasyarakatan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 207.5. Pendidikan Keagamaan, Pendidikan Agama
200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Andi Jumardi
Date Deposited: 18 Aug 2021 05:07
Last Modified: 18 Aug 2021 05:07
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/18

Actions (login required)

View Item
View Item