repository ptiq

REZEKI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Analisis Penafsiran Hamka terhadap Ayat-Ayat Tentang Rezeki)

Tamar, Muhammad (2018) REZEKI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Analisis Penafsiran Hamka terhadap Ayat-Ayat Tentang Rezeki). Undergraduate thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of REZEKI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Analisis Penafsiran Hamka terhadap Ayat-Ayat Tentang Rezeki)] Text (REZEKI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Analisis Penafsiran Hamka terhadap Ayat-Ayat Tentang Rezeki))
Skripsi Muhammad Tamar.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Kata rizq setelah diserap kedalam bahasa indonesia menjadi rezeki diartikan menjadi segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan yang diberikan Tuhan, dapat berupa makanan sehari-hari, nafkah, pendapatan, keuntungan dan sebagainya. Masalah rezeki adalah masalah yang begitu dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, bahkan masyarakat memandang ini sebagai hal yang paling penting. Manusia dituntut untuk berusaha mencari rezekinya keseluruh penjuru bumi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cara yang baik.
Dalam skripsi ini, penulis akan mengungkapkan makna rezeki yang terkandung dalam al-Qur‟an menurut salah satu tafsir indonesi yaitu Hamka dengan Tafsirnya, Tafsir Al-Azhar. Menurut Hamak, rezeki adalah anugerah dan pemberian Allah kepada manusia untuk dimanfaatkan dan digunakan untuk keberlangsungan hidup. Hamka menjelaskan bahwa sumber rezeki ialah Allah semata, oleh karenanya manusia dianjurkan untuk meminta rezeki itu hanya kepada Allah. Ia juga menjelaskan bagaimana cara memperoleh dan menggunakan rezeki yang telah disebutkan dalam al-Qur‟an, manusia diberikan fasilitas berupa bumi dan seisinya untuk dimanfaatkan dan diolah hasilnya, seperti kebun-kebun yang dapat menghasilkan buah-buahan, hewan-hewan yang dapat mengangkat dan dapat dimakan dagingya.
Hamka mnjelaskan dalam tafsirnya, Allah menyuruh manusia untuk mencari dan memakan rezekinya dengan cara yang halal dan baik. Selain itu Allah juga menganjurkan untuk menafkahkan sebagian dari rezeki yang diperoleh dijalan Allah, dan memperingatkan manusia untuk selalu mensyukuri apa yang telah berikan kepadanya.
Selain itu, dilihat dari penjelasan hamka dalam tafsirnya mengenai rezeki, ia juga mengklasifikasi rezeki kedalam dua bentuk, yakni material dan non material. Rezeki dalam bentuk material seperti, makanan, bumi, kebun-kebun, hewan ternak, dan harta benda. Sedangkan dalam bentuk non material adalah segala bentuk kebaikan, risalah kenabian dan ampunan Allah serta rezeki yang mulia (surga).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran dan Tafsir
Depositing User: Syaiful Arief
Date Deposited: 12 Nov 2021 02:21
Last Modified: 12 Nov 2021 02:21
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/402

Actions (login required)

View Item
View Item