repository ptiq

Pengaruh Kondisi Sosial Politik terhadap Penafsiran Al-Qur'an (Studi Komparatif Penafsiran Sayyid Quthb dan Ibnu Katsir Tentang Jihad)

Hamdani, Heri (2019) Pengaruh Kondisi Sosial Politik terhadap Penafsiran Al-Qur'an (Studi Komparatif Penafsiran Sayyid Quthb dan Ibnu Katsir Tentang Jihad). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Pengaruh Kondisi Sosial Politik terhadap Penafsiran Al-Qur'an (Studi Komparatif Penafsiran Sayyid Quthb dan Ibnu Katsir Tentang Jihad)] Text (Pengaruh Kondisi Sosial Politik terhadap Penafsiran Al-Qur'an (Studi Komparatif Penafsiran Sayyid Quthb dan Ibnu Katsir Tentang Jihad))
2019-HERI HAMDANI-2014.pdf

Download (1MB)

Abstract

Syariat jihad kini dihadapkan pada dua tampilan yang seolah-olah bertolak belakang satu sama lain. Di satu pihak, jihad menjadi ruh perubahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan meningkatkan kualitas pengamalan terhadap nilai-nilai keimanan kepada Allah SWT. Sementara di sisi lain yang lain, jihad menjadi sebuah pergerakan fisik untuk melakukan konfrontasi kepada pihak-pihak yang mengusik kenyamanan kaum muslim dalam melaksanakan ajaran Islam. Hal yang kedua menyebabkan pandangan terhadap jihad menjadi sesuatu yang menakutkan. Padahal, penyikapan makna jihad dalam Al-Qur'an yang ditafsirkan melalui kitab-kitab tafsir dapat ditelusuri melalui konteks kondisi mufassir ketika menafsirkan makna jihad itu sendiri.
Penelitian ini berangkat dari teori bahwa hasil pemikiran manusia tidak bisa dilepaskan dari kondisi lingkungan yang menyelimutinya. Hasil pemikiran adalah eskspresi proses komunikasi pemikir dengan lingkungannya. Berangkat dari hal itulah, terdapat isyarat betapa urgennya pemahaman terhadap kondisi sosial, budaya, politik dan keagamaan yang berkembang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penafsiran jihad menurut Sayyid Quthb dalam Tafsir Fî Zhilâl Al-Qur'ân yang dikomparasikan dengan penafsiran Ibnu Katsîr terhadap jihad dalam Tafsir Al-Qur'ân Al-Azhîm. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif sedangkan penentuan bahan Penelitian ditunjang dengan library research. Bahan-bahan penelitian baik yang primer atau skunder dikumpulkan kemudian diolah melalui analisa deduktif komparatif sehingga mendapatkan ilustrasi yang jelas dan utuh terhadap penafsiran makna jihad menurut Ibnu Katsîr yang mewakili mufassir klasik dan Sayyid Quthb yang mewakili mufassir kontemporer dengan karyanya masing-masing.
Dalam perspektif penulis, Ibnu Katsîr cenderung lebih inklusif dan lebih moderat dalam memaknai jihad dalam Al-Qur'an. Menurutnya jihad adalah mencurahkan seluruh kemampuan fisik dalam amal, yang dimulai dengan jihad melawan syetan, kemudian berjihad melawan kezholiman dan kerusakan yang ada pada masyarakat barulah setelah itu berjihad melawan kaum kafir dan orang munafik.
Berbeda dengan Sayyid Quthb yang cenderung eksklusif dalam memaknai jihad dalam Al-Qur'an.Menurutnya jihad bersifat agresif, ofensif bukan defensif. Hal ini karena watak ajaran islam adalah ofensif menyebarkan rahmat melalui dakwah islam kepada seluruh insan. Oleh karena itu, jika terdapat berbagai macam kepentingan yang menghalangi dakwah Islam, apapun wujudnya; penguasa, pemerintahan, bahkan agama akan dihilangkan terlebih dahulu melalui syariat jihad. Perbedaan penafsiran ini dapat kita fahami, manakala melihat kondisi Sosial Politik yang berbeda antara kedua mufassir dalam menafsirkan jihad.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Andi Jumardi
Date Deposited: 19 Aug 2021 06:03
Last Modified: 19 Aug 2021 06:03
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/41

Actions (login required)

View Item
View Item