repository ptiq

Tafsir Ayat- Ayat Ihsan dan Hubungannya dengan Tasawuf (Studi Tematik Tafsir Al-Misbah Karya Quraish Shihab)

Rizky, Fakhrur (2021) Tafsir Ayat- Ayat Ihsan dan Hubungannya dengan Tasawuf (Studi Tematik Tafsir Al-Misbah Karya Quraish Shihab). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Tafsir Ayat- Ayat Ihsan dan Hubungannya dengan Tasawuf (Studi Tematik Tafsir Al-Misbah Karya Quraish Shihab)] Text (Tafsir Ayat- Ayat Ihsan dan Hubungannya dengan Tasawuf (Studi Tematik Tafsir Al-Misbah Karya Quraish Shihab))
2021-FAKHRUR RIZKY-2016.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Kesimpulan besar tesis ini adalah bahwa seseorang yang mensucikan jiwanya dengan sebenar- benarnya melalui jalan tasawuf, maka akan melahirkan sikap ihsan dalam setiap aktivitas kehidupannya. Ulama memahami kata ihsan adalah sebuah bentuk penghayatan mendalam akan hadirnya Tuhan dalam setiap lini kehidupan seorang hamba, sehingga mempunyai kualitas ibadah yang maksimal, baik ibadah dalam arti khusus seperti ibadah salat (habl ma’a khâliqih) maupun ibadah dalam arti umum yaitu berbuat baik terhadap diri sendiri (habl ma’a nafsih), berbuat baik terhadap sesama manusia (habl ma’a ikhwânih) dan berbuat baik dengan alam raya (habl ma’a bi’atih). Dan ihsan itu sendiri sangat erat hubungannya dengan tasawuf, di mana sering kali tasawuf itu diposisikan sebagai kendaraan untuk memperoleh ihsan.
Terdapat perbedaan para ulama dalam memahami konsep ihsan. Menurut Imam al-Ghazali ihsan memiliki arti yang sama dengan al-muraqabah. Keduanya adalah istilah yang saling terkait. Adapun buah awal dari almuraqabah adalah penjagaan hati dengan memantau kerancuan yang ada di dalamnya. Selain itu, muraqabah juga berbuah “sikap sopan terhadap Allah” sehingga menumbuhkan rasa malu dalam diri. Rasa malu (al-Haya’) merupakan makam pertama dari kaum muqarrabin. Adapun ilmu penumbuh rasa malu ini adalah dengan menyadari bahwa dirinya selalu diawasi Allah swt. Sedangkan Ibnu Arabi berpendapat bahwa ihsan memiliki kaitan yang erat dengan kajian tentang manusia sempurna atau manusia muhsin, karena pelaku ihsan sendiri disebut muhsin. Sehingga Ibnu Arabi medefinisikan ihsan dengan Insan Kamil (Manusia Sempurna) yang merupakan inti sari dari ajaran tasawuf Ibnu Arabi, serta terkait erat dengan doktrin wahdat al-wujud yang merupakan dasar metafisisnya.
Dari kajian ihsan dengan taswuf ini penulis menemukan bahwa ihsan merupakan bagian dari tasawuf, karena terdapat korelasi yang sangat sempurna di mana perilaku para sufi dalam mengamalkan ajaran agama Islam yang konsisten untuk mencapai jiwa yang suci dimata Allah SWT.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir maudhû’î dan metode studi literatur (Library Research) atau penelitian perpustakaan. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 19 Nov 2021 03:29
Last Modified: 19 Nov 2021 03:29
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/412

Actions (login required)

View Item
View Item