repository ptiq

Pemberdayaan Kesehatan Reproduksi Perempuan dalam Perspektif Al-Qur’an serta Implementasinya di Indonesia

Febriany, Ina Salmah (2019) Pemberdayaan Kesehatan Reproduksi Perempuan dalam Perspektif Al-Qur’an serta Implementasinya di Indonesia. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Pemberdayaan Kesehatan Reproduksi Perempuan dalam Perspektif Al-Qur’an serta Implementasinya di Indonesia] Text (Pemberdayaan Kesehatan Reproduksi Perempuan dalam Perspektif Al-Qur’an serta Implementasinya di Indonesia)
2019-INA SALMAH FEBRIANY-2016.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Kesimpulan dari disertasi ini adalah bahwa pemberdayaan kesehatan reproduksi perempuan perspektif Al-Qur’an merupakan upaya penyadaran dan edukasi sosial tentang amanah reproduksi yang diemban perempuan untuk mengubah cara pandang masyarakat dengan mengedepankan prinsip teologis, humanis, egaliter dan tanggung jawab sosial. Pemberdayaan kesehatan reproduksi perempuan pada dasarnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas manusia sebagai makhluk spiritual-sosial yang dipilih menjadi wakil Allah di muka bumi (khalîfatullâh). Secara spiritual mereka menghamba hanya kepada Allah, secara sosial, mereka memakmurkan bumi dengan menjaga kelestarian dan keseimbangan alam melalui prinsip ihsân. Keberhasilan upaya pemberdayaan kesehatan reproduksi perempuan sangat tergantung pada keseimbangan beberapa dimensi yaitu dimensi fisik, psikis, dan sosial- budaya. Ketiga dimensi ini mendapatkan perhatian serius dari Al-Qur’an lebih khusus pada upaya penyadaran bahwa kehamilan adalah salah satu dari lima kunci keghaiban (Qs. Luqmân/ 31: 34). Karena merupakan rahasia Allah, maka hanya Allah yang mengetahui secara detail apa yang dikandung perempuan (Qs. ar-Ra’du/ 13: 8-9). Al-Qur’an juga memberikan informasi bagaimana proses pertumbuhan janin dalam kandungan (Qs. al-Hijr/ 15: 26, Qs. al-Hajj/ 22: 5, Qs. al-Mu’minûn/ 23: 12-14, Qs. Fâthir/ 35: 11). Pertumbuhan janin yang kian hari kian besar membuat perempuan merasa letih karenanya (Qs. Luqmân/ 31: 14), hingga tibalah hari kelahiran yang diawali sakitnya kontraksi rahim yang juga dirasakan oleh Maryam ibunda ‘Isa as (Qs. Maryam/ 19: 22-25). Melalui upaya penyadaran inilah Al-Qur’an berulang kali memerintahkan untuk memuliakan orangtua dengan berbuat baik padanya—tugas-tugas reproduksi pun disebut, agar manusia sadar bahwa proses itu sangat tidak mudah (Qs. al-‘Ankabût/ 29: 8, Qs. Luqmân/ 31: 14, Qs. al-Ahqâf/ 46: 15 ). Disertasi ini memiliki kesamaan pendapat dengan Nasaruddin Umar (2014), Satchiko Murata (1996), Annemarie Schimmel (1998), Musdah Mulia (2016), Zaitunah Subhan (2008), Husein Muhammad (2016), Masdar F. Masudi (1997), Sayyed Hossein Nasr (2003), Nur Arfiyah Febriani (2014), Tarmizi A Karim (2016),Marzyda Amalyah (2014), Shaik Shafeewur Rahman (2012), Mely G. Tan (1997), Suzanne Yates (2010). Selain itu, dalam disertasi ini ditemukan paradigma yang tidak sejalan dengan semangat pemberdayaan kesehatan reproduksi perempuan yaitu pandangan kapitalis (Karl Marx salah satunya) yang menempatkan perempuan hanya sebagai makhluk produksi yang berorientasi pada keuntungan material semata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir mawdhu’î dengan pendekatan kualitatif, sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui kajian kepustakaan. Tahapan dalam penelitian ini melalui tiga langkah, yaitu tahapan deskripsi dan analisis, yang pada akhirnya diperoleh kesimpulan sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 12 Dec 2021 05:48
Last Modified: 12 Dec 2021 05:48
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/433

Actions (login required)

View Item
View Item