repository ptiq

Kritik Al-Qur`An terhadap Sinkretisme (Analisis Tentang Sakralisasi Simbol Tauhid)

Satiri, Iwan (2021) Kritik Al-Qur`An terhadap Sinkretisme (Analisis Tentang Sakralisasi Simbol Tauhid). Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Kritik Al-Qur`An terhadap Sinkretisme (Analisis Tentang Sakralisasi Simbol Tauhid)] Text (Kritik Al-Qur`An terhadap Sinkretisme (Analisis Tentang Sakralisasi Simbol Tauhid))
2021-IWAN SATIRI-2018.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Kesimpulan disertasi ini adalah bahwa meskipun dampak positif sinkretisme ada, namun pada akhirnya sinkretisme justru membawa kepada syirik, karena sistem kepercayaannya yang panteistis dapat memformulasikan dan mensakralkan simbol-simbol Tuhan baru yang bertentangan dengan ajaran tauhid dalam Al-Qur`an. Kesimpulan ini sependapat dengan Anis Malik Toha (2015) yang menyatakan bahwa sinkretisme adalah sistem kepercayaan bersifat panteistis yang memformulasikan kepercayaan terhadap Tuhan yang imanen hingga pada tahap keyakinan inkarnasi dengan tujuan kesatuan Tuhan bagi setiap agama yang berbeda. Sistem kepercayaan seperti ini menurut Bhennita Sukmawati (2015) dapat merusak ajaran tauhid menjadi syirik. Sedangkan menurut Roz Aiza Mohd Mokhtar (2015) dan Syamsul Azizul bin Marinsah (2017) dapat melahirkan praktik ritual bidah. Berbeda dengan Siti Khatimah (2015) yang menyatakan tidak semua sinkretisme melahirkan praktik ritual bidah apalagi syirik. Bahkan Nur Syam (2012) berkeyakinan justru sinkretisme memperkuat ajaran Islam terus menerus secara transformatif. Pendapat Nur Syam didukung oleh Mohamad Maulana Magiman (2012), Deden Sumpena (2012) dan Umma Farida (2015). Hal menarik yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa resistensi terhadap sinkretisme dapat melahirkan sikap yang berlebihan dalam sakralisasi simbol tauhid sehingga merubah simbol tauhid yang sakral menjadi profan. Temuan ini terkait dengan teori sakral Emile Durkheim (1995) yang menyatakan sesuatu yang sakral tidak boleh tercampuri dengan yang profan. Apabila yang sakral tercampuri dengan yang profan, maka kedudukannya dapat berubah menjadi profan. Misalnya kalimat tauhid yang mulanya sakral berubah menjadi profan ketika digunakan hanya untuk kepentingan politis. Metode penulisan disertasi ini menggunakan metode tematik atau maudhu`i, karena menurut M. Quraish Shihab (2008) metode ini banyak memiliki keistimewaan di antaranya adalah menafsirkan ayat dengan ayat atau dengan hadits merupakan salah satu cara terbaik dalam menafsirkan Al-Qur`an dan sering digunakan untuk mengkaji problematika kekinian sebagai kontekstualisasi pesan Al-Quran.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 16 Dec 2021 04:59
Last Modified: 16 Dec 2021 04:59
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/440

Actions (login required)

View Item
View Item