repository ptiq

Motivasi Kerja Seorang Muslim Perspektif Al-Qur’an

Yusni, Iyus (2021) Motivasi Kerja Seorang Muslim Perspektif Al-Qur’an. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Motivasi Kerja Seorang Muslim Perspektif Al-Qur’an] Text (Motivasi Kerja Seorang Muslim Perspektif Al-Qur’an)
2021-IYUS YUSNI-2018.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Kesimpulan dari penelitian tesis ini adalah menjelaskan motivasi kerja seorang muslim menurut perspektif Al-Qur’an, berkaitan dengan kemiskinan. Penomena kemiskinan begitu mudah dijumpai dimana-mana khususnya di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dari gelandangan, pengemis dan pengamen yang semuanya rata-rata beragama Islam, sehingga Islam identik dengan kemiskinan. Sejatinya Islam dan kemiskinan dua aspek yang berbeda, Islam menolak kemiskinan dan memerintahkan seluruh pemeluknya untuk bekerja keras tidak untuk bermalas-malasan sebagai mana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat asy-Syarah/94:7. Memerintahkan untuk bekerja keras dan bersungguh-sungguh. Dalam penelitian ini ada pandangan dari beberapa tokoh sebelumnya yang mengatakan bahwa motivasi kerja seorang muslim itu lemah, diantaranya: menurut Dr. Aswar Hasan, Fazlur Rahman, Imam Tholkhah dan Prof. Tohir Kasnawi, yang menyebabkan mayoritas umat Islam miskin dan terbelakang, hal ini didukung kenyataan berupa tidak displin, sering terlambat tidak tepat waktu dan lain sebagainya.
Hal ini menarik untuk dikaji lebih dalam tentang motivasi kerja seorang muslim menurut ayat-ayat Al-Qur’an, dimana menurut pandangan beberpa tokoh sebelumnya sangat bertolak belakang dengan ajaran Islam. Sejatinya penyebab kemiskinan umat Islam adalah bukan motivasi kerja yang lemah, melainkan sumberdaya manusia yang tidak bekualitas, dan jauh dari sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan hadis. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Hamzah Ya‟kub bahwa kaum muslimin dimasa kini imannya baru pernyataan belum menjadi kenyataan, beriman sudah tapi belum beramal shalih, antara Islam dan umat Islam masih terdapat jurang pemisah sehingga masalah kerja dan amal shalih belum menyatu kedarah daging umat, dan yang nampak dalam potret umat Islam adalah kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Padahal Islam adalah agama yang serba lengkap yang didalamnya mengatur seluruh aspek kehidupan, dan menghantarkan hidup manusia kepada kesejahteraan dunia dan akhirat, memberikan kedamaian dan menciptakan suasana yang sejuk dan harmonis. Manusia adalah mahluk yang dikendalikan oleh sesuatu yang bersifat bathin dalam dirinya, bukan oleh fisik yang tanpak, didalam bathin itu disebut iman atau keyakinan yang menumbuhkan motivasi pada diri manusia untuk melakukan sesuatu pekerjaan agar dapat memenuhi keinginannya. Motivasi kerja yang tinggi dapat mempengaruhi kehidupan manusia diantaranya: Pertama, Motivasi sebagai pendorong manusia untuk melakukan sesuatu yang positif, sihingga menjadi unsur penting dalam tingkah laku dan tindakan manusia. Kedua, Motivasi bertujuan untuk menetukan arah dan tujuan. Ketiga, Motivasi berfungsi sebagai penguji, penyeleksi, pendorong atau penentu sikap manusia dalam beramal benar atau salah, sehingga dapat dilihat kebenarannya dan kesalahannya. Jadi motivasi itu sendiri dalam Islam sangat terkait dengan niat, yaitu niat yang ikhlah, karena niatpun merupakan sebuah pendorong dan penggerak dalam melakukan sebuah sebuah kegiatan yang mengarahkan pada suatu tujuan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 13 Feb 2022 02:08
Last Modified: 13 Feb 2022 02:08
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/487

Actions (login required)

View Item
View Item