Tesis ini menyimpulkan bahwa seorang yang berpandangan tekstualis tidak akan meninggalkan kontekstualisnya dalam penafsiran teks. Al-Sa’diy yang dikenal sebagai ulama dengan pendekatan tekstualis tetapi masih mengoperasikan pendekatan kontekstual, walaupun langkah metodologisnya tidak secara utuh merepresentasikan pendekatan tersebut dalam penafsirannya terhadap al-Qur’an khususnya dalam ayat-ayat h kâm. Tesis ini menunjukkan bahwa al-Sa’diy dalam menafsirkan ayat hkm adalah melakukan interkontekstualisasi ayat yaitu menghubungkan ayat dengan ayat lain dalam satu surat dan dalam surat lain. Selain itu, ia juga melakukan penggalian makna dengan memahami konteks sejarah yang melatar belakangi munculnya ayat, dan berusaha mengaitkan penafsiran dengan konteks kontemporer. Penelitian ini mendukung pandangan Fazlur Rahman dan Nasr Hamid Abu Zaid, dan Abdullah Saeed yang berpendapat bahwa dalam memahami al-Qur’an tidak hanya mengandalkan pemahaman tekstual tetapi mengontekstualisasikan teks al-Qur’an dengan masa kini yaitu mempertimbangkan aspek realitas yang mengiringi proses pewahyuan. Sementara itu penelitian ini tidak sesuai dengan pandangan Ibnu Taimiyah, Muhammad „Utsaimîn, dan „Abdullah bin Bâz yang berpendapat bahwa dalam memahami al-Qur’an harus berpegang pada lahiriah teks dan periwayatan hadits. Cara tersebut merupakan metode yang paling sah dan otoritatif untuk menafsirkan ayat al-Qur’an. Sumber primer dari penelitian ini adalah TafsîrTaisîrAl-KarîmAl- RahmânFîTafsîrAl-KalâmAl-Mannân karya Abd Al-Rahmân Ibn Nâshir Al-Sa’diydan beberapa karyanya seperti Al-Qaw ‟id l- isân li Tafsîr al-Qur’n,Al-Dalâil al-Qur’niyyh. Sumber sekunder seperti Tafsir Abad 21,Paradigma, Prinsip, dan Metode Penafsiran Kontekstualis atas Al-Qur’an karya Abdullah Saeed, dan karya-karya ilmiyah lain yang berkaitan dengan objek penelitian formal dan material. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library reseach) yang mengkaji datanya dengan menggunakan kerangka teori yang ditawarkan oleh Abdullah Saeed tentang penafsiran kontekstual dalam penafsiran al-Qur’an. Hasilnya dapat menentukan ideal moral dari penafsiran ayat-ayat h k m dalam tafsir al-Sa’diy.