repository ptiq

Studi Perbandingan Pemikiran Muhammad Abduh dalam Tafsȋr Al-Manâr dengan Wahbah Al-Zuhaili dalam Tafsȋr Al-Munȋr Tentang Konsep Riba

Sani, Muhammad Maftuh (2021) Studi Perbandingan Pemikiran Muhammad Abduh dalam Tafsȋr Al-Manâr dengan Wahbah Al-Zuhaili dalam Tafsȋr Al-Munȋr Tentang Konsep Riba. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of naskah Tesis] Text (naskah Tesis)
2021-MUHAMMAD MAFTUH SANI-2017.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Studi Perbandingan Pemikiran Muhammad Abduh dalam Tafsîr Al-Manâr dengan Wahbah al-Zuhaily dalam Tafsîr Al-Munîr tentang konsep riba” bertujuan untuk menguraikan pemikiran kedua tokoh tersebut tentang hukum riba. Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha memandang bahwa yang disebut riba itu jika bertambahnya berlipat-lipat, sedangkan menurut Wahbah al-Zuhaily memandang bahwa tambahan kelebihan dalam pengembalian hutang meskipun sedikit maka tergolong riba dan haram hukumnya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang menjadikan bahan pustaka sebagai sumber (data) utama. Sifat penelitian ini bersifat dekskriptif-komparatif menguraikan pemikiran Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha dengan Wahbah al-Zuhaily secara sistematis dan se-objektif mungkin. Perbedaan yang terdapat dalam penelitian ini karena kajian keilmuan keduanya berbeda. Perbedaannya, Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha membolehkan riba yang sedikit berdasarkan kalimat adh‟âfan mudhâ‟afah dalam surat Ali-Imran/03: 130 yang menjadi syarat pengharamannya. Sedangkan Wahbah al-Zuhaily memandang bahwa sedikit atau bahkan banyak, maka termasuk dari riba. Dan ia memandang bahwa kalimat adh‟âfan mudhâ‟afah bukan syarat menentukan hukum riba, namun ayat ini hanya sebagai contoh kasus praktek riba di zaman Jahiliyyah saja. Meskipun keduanya menghukumi haram tentang riba, namun masing-masing memiliki pandangan sikap melonggarkan terhadap riba. Adapun Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha membolehkan kelebihan yang sedikit dan tidak dianggap sebagai riba, sedangkan Wahbah al-Zuhaily membolehkan riba disaat dalam keadaan darurat dan membutuhkan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 23 Jul 2022 01:40
Last Modified: 23 Jul 2022 01:40
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/613

Actions (login required)

View Item
View Item