Penelitian ini bermula dari permasalahan bagaimana budaya masyarakat Rifaiyah desa Paesan Tengah khususnya, dalam melestarikan Tafsir Abyân - awâij karya Guru Besarnya, yakni Ahmad Rifai. Tafsir Abyân - awâij merupakan salah satu kitab rujukan masyarat Rifaiyah dalam melakukan aktifitas kesehariannya, dan tafsir ini juga merupakan tafsir terbesar karya KH. Ahmad Rifai. Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah, yaitu: (1) Bagaimana budaya masyarakat Rifaʽiyah Paesan Tengah Kabupaten Pekalongan dalam melestarikan kitab Abyân - awȃij karya Ahmad Rifaʽi. (2) Bagaimana masyarakat Rifaʽiyah Paesan Tengah Kabupaten Pekalongan melestarikan budaya-budaya tersebut Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi, yaitu salah satu pendekatan dalam metode penelitian kualitatif yang berusaha mengeksplor budaya dalam suatu masyarakat. secara umum pendekatan etografi ini penulis gunakan untuk mengungkap dan mengetahui budaya dalam masyarat Paesan Tengah, kabupaten Pekalongan dalam melestarikan tafsir Abyân - awâij. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Analitis dan studi pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan pendekatan antropologi. pendekatan ini digunakan untuk memotret apa adanya tentang dimensi-dimensi tradisi masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa upaya yang dilakukan oleh masyarakat Rifaiyah desa Paesan Tengah dalam melestarikan kitab Abyân al-H᷉awâij dan ajaran-ajaran di dalamnya. Budaya-budaya tersebut di antaranya budaya intelektuan/ngaji, budaya kesenian yakni terbangan Badur Bopas dan Batik Rifaiyah. Adapun usaha masyarakat
dalam mempertahankan budaya-budaya tersebut, yaitu dengan ikut serta dan selalu terlibat dengan kegiatan-kegiatan yang ada. kemudian mempelajari dan mengenali budaya yang menjadi ciri khas mereka, dengan cara seperti ini akan tumbuh rasa cinta dan bangga mereka terhadap budayanya sendiri dan menutup kemungkinan terjadinya pembajakan budaya oleh masyarakat lain.