repository ptiq

Pemikiran Relasi Gender Muhammad Asad Dalam The Message Of The Qur’an (Kajian Tafsir Tematik)

Abidin, Gamal Iskandarsyah (2022) Pemikiran Relasi Gender Muhammad Asad Dalam The Message Of The Qur’an (Kajian Tafsir Tematik). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2022-GAMAL ISKANDARSYAH ABIDIN-2019.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Permasalahan relasi gender mungkin salah satu masalah tertua bagi manusia. Peradaban tua yang diyakini memiliki kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan filsafat pun tidak luput dari persoalan ini. Al-Qur’an yang bersifat shâlihun fi kulli makân wa kulli zamân, pastinya dapat menjawab seluruh permasalahan manusia sepanjang waktu. Rasulullah SAW telah menyelesaikan masalah ini dengan mengangkat derajat perempuan setinggi tinggi dengan memberikan keadilan yang hakiki. Revolusi pemikiran ini bukan hanya untuk umat Islam, tapi riaknya mendobrak peradaban-peradaban yang mengelilingi jazirah Arab saat itu. Terlepas dari keindahannya, selalu ada usaha dalam memadamkan cahaya Islam, baik oleh pihak luar atau bahkan oleh umat Islam itu sendiri, yang karenakan kesalahpahaman akan ayat-ayat dalam Al Qur’an tersebut dimana isu gender adalah salah satu permasalahannya. Melalui penelitian ini, tuduhan bahwa Al-Qur’an menuntun Islam menjadi agama yang memarjinalisasikan perempuan terbantahkan. Penelitian ini akan membedah pemikiran Muhammad Asad tentang relasi gender yang tertuang dalam buku The Message of The Qur'an yang merupakan magnum opus beliau, yang dipersembahkan oleh sebagai "Tafsir Al-Qur'an bagi Orang-Orang yang Berfikir". Tema-tema yang diambil adalah: Perempuan dalam Keluarga, Perempuan dalam Hukum Waris, Perempuan dan Poligami, Perempuan sebagai Saksi, Perempuan dan Kepemimpinan, dan Perempuan dan Hijab, yang merupakan tema-tema populer dimana tuduhan Islam sebagai agama yang misoginis dan patriarkis dilakukan. Pisau analisis yang digunakan untuk membedah tafsiran Asad ini adalah teori Equilibrium yaitu teori yang menitikberatkan pada interaksi kebersamaan dan keseimbangan antara peran laki-laki dan perempuan. Tentu implementasi wahyu yang Rasulullah Muhammad SAW terima disesuaikan dengan apa yang terjadi saat itu. Selanjutnya terjadi pentasbihan teks oleh umat, akibatnya Al-Qur’an menjadi kehilangan fungsi sejatinya sebagai petunjuk hidup. Dengan semangat revivalisme Islam, Asad datingdengan The Message of The Qur'an yang mencoba membedah Al-Qur'an dari sisi-sisi yang jarang sekali cendikiawan lain lakukan. Peneliti menilai Asad datang dengan menawarkan pemikiran yang lebih terbuka, tetapi masih dalam koridor sunnah, tidak sebagimana ditawarkan oleh Amina Wadud. Dari pembahasan yang dilakukan, terlihatlah bahwa tafsiran Muhammad Asad menyatakan bahwa hakikatnya perempuan dan laki-laki itu sederajat dan harus bekerja sama dalam menunaikan amanah yang Allah SWT berikan, yaitu menjadi khalifah di muka bumi ini.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 06 Oct 2022 01:42
Last Modified: 06 Oct 2022 01:42
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/643

Actions (login required)

View Item
View Item