repository ptiq

Prinsip-Prinsip Motivasi Dalam Pembelajaran Perspektif Al-Qur’an

Abnisa, Almaydza Pratama (2021) Prinsip-Prinsip Motivasi Dalam Pembelajaran Perspektif Al-Qur’an. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Disertasi] Text (Naskah Disertasi)
2021-ALMAYDZA PRATAMA ABNISA-2016.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Kesimpulan dari disertasi ini adalah prinsip-prinsip motivasi pembelajaran perspektif Al-Quran merupakan dorongan eksternal dan internal untuk bergerak dalam melaksanakan pembelajaran dengan maksimal supaya mendapatkan hasil yang di cita-citakan. Semakin besar motivasi pembelajaran peserta didik maka semakin besar pula keberhasilan yang dicapai. Prinsip-prinsip motivasi pembelajaran perspektif Al-Qur’an meliputi faktor intrinsik dan ekstrinsik diantaranya: 1). Faktor intrinsik: prinsip keingintahuan, bertanya, perhatian, percaya diri, relevan dan harapan. 2). Faktor ekstrinsik: prinsip menyenangkan, penghargan, aktualisasi diri dan berprestasi. Hal menarik yang ditemukan dalam disertasi ini adalah motivasi pembelajaran Quranik yaitu dengan: 1).Membangun komunikasi positif antara pendidik dan peserta didik. 2). Menjalin kasih sayang antara pendidik dan peserta didik. 3). Keteladan pendidik membentuk motivasi pembelajaran 4). Pembiasaan pendidik dalam pembentukan motivasi dalam kegiatan pembelajaran. 5). Perhatian pendidik terhadap pembentukan motivasi pembelajaran. Persamaan disertasi ini dengan pemikiran John M. Keller (1938) yang menjelaskan tentang prinsip-prinsip motivasi pembelajaran terbagi menjadi empat katagori antara lain; attention, relevance, confidence, dan satisfaction. Persamaan ini suatu bentuk pendekatan pemecahan masalah untuk merancang aspek motivasi serta lingkungan pembelajaran dalam mendorong dan mempertahankan motivasi pembelajaran peserta didik. Dan memiliki perbedaan dengan pemikiran Abraham Maslow (1954) yang menyatakan bahwa motivasi hanya terdapat dalam lima hierarki, tubuh diutamakan sedangkan jiwa diabaikan sehingga peserta didik memiliki motivasi rendah. Lima hirarki meliputi physiological needs, safety and security needs, affiliation or acceptance needs, esteem or status or egoistic needs, self actuallization. Seharusnya motivasi yang berjenjang tidak hanya dikatagorikan kelima hierarki kebutuhan, karena peserta didik memiliki tubuh dan jiwa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir maudhu’i sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 27 Oct 2022 03:57
Last Modified: 27 Oct 2022 03:57
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/669

Actions (login required)

View Item
View Item