repository ptiq

Manajemen Konflik Antarumat Beragama Berbasis Al-Quran; Etis Dan Teknis

Jamil, Abdul (2021) Manajemen Konflik Antarumat Beragama Berbasis Al-Quran; Etis Dan Teknis. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Disertasi] Text (Naskah Disertasi)
2021-ABDUL JAMIL-2017.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Kesimpulan disertasi ini adalah: Manajemen Konflik Antarumat Beragama Berbasis Al-Quran merupakan model manajemen konflik yang mengusung teori nirkekerasan dan pembangunan perdamaian (peace building) dengan prinsip hidup berdampingan (ko-eksistensi) antarumat beragama. Pandangan ini didasari, meski dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang mengandung arti pembenaran untuk penggunaan kekerasan dalam kondisi tertentu, seperti ketika diperangi (QS al-Baqarah/2:190) dan didzalimi (QS al-Hajj/9:39), tetapi teks-teks suci itu juga menyajikan prinsi-pprinsip dan implementasi nirkekerasan seperti: sikap sabar, pemaaf, toleransi, menghindari perselisihan, larangan mendendam, tabayun, dialog, negosiasi, mediasi, mubahalah, menerima perjanjian, dakwah persuasif, rekonsiliasi, dan amnesti. Disertasi ini memperkenalkan model “Manajemen Konflik Etis-Teknis”, karena di dalamnya terdapat rumusan yang merupakan landasan etis dan landasan teknis. Rumusan landasan etis yang merupakan prinsip dasar adalah: keadilan, maslahah, toleransi, dan nirkekerasan. Sedangkan landasan teknis yang bersifat operasional adalah: dialog, interaksi dan kerjasama sosial, negosiasi, mediasi, perjanjian damai, penegakan hukum, rekonsiliasi dan amnesti. Model Manajemen Konflik Etis-Teknis ini, berbeda dengan model Johan Galtung, Diana Francis, Roger W. Cobb dan Charles D. Edler, John Burton, dan Louis Kriesberg yang lebih banyak mengatur persoalan teknis penyelesaian konflik, tanpa memberikan landasan etis yang kuat. Model ini juga menolak model manajemen konflik yang menekankan pada model partisi (segregasi), dominasi, asimilasi, sinkretisme, dan deideologisasi.
Disertasi ini mendukung pandangan Mohammad Abu-Nimer (2010) dan Chaiwat Satha-Anand (2015), yang menyatakan aksi-aksi nirkekerasan atau perlawanan-perlawanan damai lebih berhasil mencapai tujuannya dari pada aksi-aksi kekerasan. Hasil kajian ini juga sejalan dengan pemikiran K. Gandhi dari Hindu, dan Dorothy Day dari Katolik, serta Martin Luther King, Jr. dari Kristen yang menyatakan nirkekerasan selaras nilai agama. Temuan disertasi ini berbeda dengan pandangan tokoh pengusung cara perang dan kekerasan dalam penyelesaian konflik, seperti Abdullah Azzam dan Abu Muhammad „Ashim Al-Burqawi Al-Maqdisi, yang menyatakan bahwa konflik antarumat beragama di banyak negara Muslim, hanya bisa diselesaikan dengan jihad fisik, yaitu mengalahkan musuh dengan senjata (kekerasan dan peperangan). Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah: metode tafsir maudhu’i dan metode historis-kritis-sosiologis. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 05 Nov 2022 02:51
Last Modified: 05 Nov 2022 02:51
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/685

Actions (login required)

View Item
View Item