Kesuksesan adalah suatu keadaan di mana tercapainya suatu tujuan dan maksud
yang dicita-citakan oleh manusia. Barometer kesuksesan di dunia dapat di
indetifikasi dengan sesuatu yang bersifat material dan semata, karena jika yang
diperoleh kesuksesan hanya bersifat materi oleh manusia maka akan timbul
ekspektasi dan target kesuksesan yang lebih besar lagi. Maka skripsi ini hendak
menyajikan persfektif atas kesuksesan dengan persfektif al-Qur’an yang menjadi
pedoman hidup bagi umat Islam. Dengan menjelaskan ayat-ayat dalam Al-Qur’an
tentang kesuksesan, penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an tentang konsep kesuksesan dan
mengetahui konsep kesuksesan dalam Al-Qur’an.
Selain itu, penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara
kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kalimat, kata-kata atau data yang tertulis dari sumber- sumbernya diperoleh
dari studi kepustakaan. Penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan tafsir
maudhu’i yaitu suatu pembahasan ayat-ayat Al- Qur’an yang sesuai dengan tema dan
judul yang telah ditetapkan. Hal-hal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
mengidentifikasikan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan tentang kesuksesan,
mengembangkan pemahaman penulis dengan cara menggunakan kata kunci (term)
tentang ayat kebahagiaan, seperti, al-Falah, al-Fawz, an-Naja>h dan Sa’adah.
Kemudian setelah dilakukan penelitian dari fokus masalah yang peneliti kaji dari
segi ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas tentang kesuksesan, dapat disimpulkan
bahwa kesuksesan seorang muslim bukan hanya sebatas di dunia dan bersifat materi.
Karakteristik orang yang sukses menurut al-Qur’an dapat dilihat melalui
perilakunya, yaitu beriman dan beramal shaleh, sabar, amar ma’ruf nahi munkar,
pandai bersyukur, suka memberi, menjaga amanat, dan bekerja. Lalu cara untuk
mendapatkan kesuksesan di antaranya dengan memperkuat kesabaran dan
ketakwaan, berjihad di jalan-Nya, menjauhi perbuatan yang keji, bersyukur,
beribadah kepada Allah, berbuat kebaikan, bertaubat, taat dan takut kepada Allah,
berkata yang benar dan memiliki sifat dermawan. Selain itu, ada faktor pendukung
yang mendatangkan kebahagiaan yaitu mempunyai iman, bertakwa, keikhlasan dan
menjauhi perbuatan riya dan bersyukur kepada Allah. Sedangkan faktor penghambat
kebahagiaan yakni tidak bersyukur kepada Allah (kufur nikmat), melakukan maksiat,
dan memutuskan silahturahim. Lalu hikmah dari kebahagiaan yaitu mengetahui
siapa yang menerima takdir Allah, mengetahui siapa yang bersyukur, sebagai contoh
kehidupan di akhirat nanti, ukuran kecintaan Allah, dan pelajaran buat kehidupan.