repository ptiq

ANAK YATIM DALAM PRESPEKTIF AL-QUR’AN: STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN MUTAWALLY AS�SYA’RAWI DALAM TAFSIR KHOWATIR DAN IBNU KATSIR DALAM TAFSIR AL-QUR’AN AL- ‘ADZIM

Fadhani, Ahmad (2022) ANAK YATIM DALAM PRESPEKTIF AL-QUR’AN: STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN MUTAWALLY AS�SYA’RAWI DALAM TAFSIR KHOWATIR DAN IBNU KATSIR DALAM TAFSIR AL-QUR’AN AL- ‘ADZIM. Undergraduate thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of ANAK YATIM DALAM PRESPEKTIF AL-QUR’AN:] Text (ANAK YATIM DALAM PRESPEKTIF AL-QUR’AN:)
skripsi ahmad fadhani revisi.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan
penafsiran tentang anak yatim dalam Al-Qur’an menurut Mutawally As�Sya’rawi dalam Tafsir Khowatir dan Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an
Al- ‘Adzim.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang merupakan kajian
terhadap berbagai kajian dan kumpulan dari berbagai jenis bahan empiris,
seperti studi kasus, pengalaman pribadi, introspeksi pengakuan, kisah
hidup, wawancara, artefak, berbagai teks dan budaya. produksi, observasi,
sejarah, interaksional, dan berbagai teks visual. Maka dari itu referensi
(kajian pustaka) merupakan syarat penting dalam penelitian, dan
membantu berbagai tujuan penelitian.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa setiap anak memiliki hak yang
sama di dalam pendidikan dan pengasuhan. anak yatim juga memiliki hak
yang sama dengan anak-anak lain seusianya. Mereka adalah generasi masa
depan yang berkualitas. peran keluarga, masyarakat, lembaga sosial dan
pemerintah sangat dibutuhkan untuk menangani solusi penanganan
terhadap anak yatim. Khususnya untuk pemenuhan hak-hak dasar anak
yatim di bidang pendidikan dan pengasuhan. Telah diatur oleh undang�undang bahwa setiap anak wajib mendapatkan pendidikan sekurang�kurangnya 12 tahun wajib belajar.
Dalam Penafsiran al-Sya’rawi dijelaskan bahwa pada surat An�Nisa/4:ayat 6 dijelaskan bahwa kita adalah penjaga harta anak yatim jadi
kita harus berhati-hati untuk memberikan anak yatim ini hartanya secara
penuh sebelum ia memasuki usia dewasa, Jangan samapai kita mengambil
hak anak yatim atau menukarnya dengan cara mengambil yang baik untuk
kita dan memberikan sisanya kepada anak yatim tersebut. Sementara dalam
tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan untuk
menyerahkan harta anak-anak yatim kepada mereka apabila telah mencapai
masa baligh secara sempurna, serta melarang memakan dan
menggabungkannya dengan harta mereka.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran dan Tafsir
Depositing User: Syaiful Arief
Date Deposited: 05 Dec 2022 06:57
Last Modified: 05 Dec 2022 06:57
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/894

Actions (login required)

View Item
View Item