repository ptiq

Pembuktian Tawqîfî Qirâ`Ât Al-Qur’an sebagai Bantahan terhadap Pemikiran Ignaz Goldziher

Burhanuddin, Achmat (2019) Pembuktian Tawqîfî Qirâ`Ât Al-Qur’an sebagai Bantahan terhadap Pemikiran Ignaz Goldziher. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Pembuktian Tawqîfî Qirâ`Ât Al-Qur’an sebagai Bantahan terhadap Pemikiran Ignaz Goldziher] Text (Pembuktian Tawqîfî Qirâ`Ât Al-Qur’an sebagai Bantahan terhadap Pemikiran Ignaz Goldziher)
2019-ACHMAT BURHANUDDIN-2016.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Kesimpulan tesis ini adalah bahwasanya pendapat Goldziher terhadap sumber perbedaan qirâ’ât Al-Qur’an tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dalam prespektif Goldziher, qirâ’ât ialah kreasi dan inovasi non-Ilahiah. Temuan ini tentunya berbeda dengan pendapat para sarjana muslim yang sepakat bahwa sumber qirâ’ât ialah riwayat yang bersifat tawqîfi bukan sesuatu yang ijtihâdi atau ikhtiyâri.
Temuan berikutnya adalah Goldziher banyak menjadikan qirâ’ah syâdz untuk memperkuat argumentasinya. Sementara para ulama’ tidak membenarkan qirâ’ât tersebut dan menganggapnya bukan bagian dari Al-Qur’an. Meskipun beberapa argumentasinya berdasarkan qirâ’ah mutawâtir, namun pemahamannya menyimpang.
Hal menarik yang menjadi temuan penulis ialah dari 50 ayat yang digunakan Goldziher untuk memperkuat pandangannya, 37 diantaranya merupakan qirâ’ah yang tidak ditemukan dalam qirâ’ah tujuh, sepuluh, hingga empat belas, 3 contoh berikutnya mencampuradukkan antara qirâ’ah shaẖîẖaẖ dengan qirâ’ah syâdz, selebihnya, 9 ayat termasuk kategori qirâ’ah mutawâtir dengan pemahaman menyimpang.
Temuan lainnya ialah menurut Goldziher, selain disebabkan tidak adanya tanda titik dan harakat dalam tulisan Arab kuno, perbedaan qirâ’ât juga terjadi disebabkan beberapa faktor lainnya. Yaitu adanya perbedaan format antara mushaf pribadi sahabat dengan mashâẖif ‘utsmâniyyah, usaha untuk melindungi kesucian Allah dan rasul-Nya dari persepsi negatif (qirâ’ah tanzîhy), kebebasan para sarjana qirâ’ât yang mamasukkan sebuah kata dalam Al-Quran untuk mencari kesamaannya, usaha menghindarkan dan meluruskan (taswib) Al-Qur’an dari kesalahan susunan bahasa, serta kecerobohan dan keteledoran penulis wahyu.
Goldziher dalam hal ini banyak mengaburkan dan menyembunyikan kebenaran. Meskipun ia sebenarnya tahu dan paham, namun ia dengan sengaja memutarbalikkan fakta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi tokoh dengan mengkaji ide, konsep, atau gagasan Ignaz Goldziher yang berhubungan dengan qirâ’ât. Sedangkan pendekatan yang yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis diskriptif.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Andi Jumardi
Date Deposited: 24 Aug 2021 07:37
Last Modified: 24 Aug 2021 07:37
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/96

Actions (login required)

View Item
View Item