Kesimpulan disertasi ini bahwa membangun karakter spiritual melalui metode atomic habits dalam perspektif Al-Qur`an adalah membangun kebiasaan hidup tiap individu dalam mengaplikasikan karakter-karakter spiritual yang meliputi kesadaan diri, ketangguhan, kecerdasan, kemandirian, dan kecerdikan diiringi dengan keistiqamahan dalam menjalankannya yang terkoneksi dengan nilai-nilai Qur`ani.
Temun ini terkait dengan teori James Clear (2019) sebagai teori termudah untuk melakukan sebuah perubahan besar yang dimulai dan akan berefek dari ribuan keputusan kecil yang tergabung dalam kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.
Kesimpulan disertasi ini sependapat dengan Abdul Madjid dan Dian Andayani (2011) mengenai pentingya karakter dalam perspektif Islam. Menurutnya, fenomena kehidupan yang ada seperti degradasi moral yang begitu dahsyat dari berbagai aspek kehidupan harus tetap bermuara dalam bingkai Al-Qur`an. Kebobrokan moral yang ada saat ini selalu mengacu pada sebuah kebiasaan buruk yang selalu terulang dalam lingkup keluarga, lingkungan, dan masyarakat pada umumnya. Padahal semua ruang lingkup ini semestinya memiliki peranan penting dalam membangun karakter spiritual yang baik hingga menjadi pribadi yang unggul dalam generasinya.
Dalam disertasi ini, penulis menggunakan metode maudhu`i atau metode tematik. M. Quraish Shihab (2008) berpendapat bahwa metode ini banyak memiliki keistimewaan. Contoh keistimewaan tersebut berupa menafsirkan ayat dengan ayat atau dengan hadis. Hal tersebut merupakan salah satu cara terbaik dalam menafsirkan Al-Qur`an dan sering digunakan untuk mengkaji problematika kekinian sebagai kontekstualisasi pesan Al-Qur`an.