repository ptiq

Konsep Kewirausahaan dalam Al-Qur’an

Hamzah, Hamzah (2016) Konsep Kewirausahaan dalam Al-Qur’an. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Konsep Kewirausahaan dalam Al-Qur’an] Text (Konsep Kewirausahaan dalam Al-Qur’an)
2016-HAMZAH-2014.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Kewirausahaan semakin hari semakin digencarkan. Pada bulan Maret 2015, Pemerintah Indonesia membuka Gerakan Kewirausahan Nasional (GKN) tahun 2015. Program kewirausahaan nasional bemama Wirausaha Pemula (WP) kembali digulirkan pada 2017 dengan anggaran sebesar Rp 100 miliar. Sejak digulirkan pada tahun 1995, melalui Inpres No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan, GKN diharapkan mampu meningkatkan ekonomi dan partisipasi berbagai pihak untuk memasyarakatkan budaya berwirausaha di kalangan masyarakat.
Namun Pada taraf kenyataan, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sampai bulan September 2014, jumlah penduduk miskin mencapai 27, 73 Juta orang atau sekitar 10,96 persen. Jika populasi umat Islam 85% dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia, dapat dipastikan mayoritas penduduk miskin adalah umat Islam. Faktor penyebab kemiskinan tersebut adalah tidak produktifnya masyarakat dalam hidup. Oleh karena itu, perlu penyadaran tentang semangat hidup yang dinamis dan progresif. Penyadaran ini penting karena menyangkut nilai hidup yang dianut. Menurut Max Weber, nilai mempengaruhi capaian usaha dan status sosial. Sebagian umat Islam mempersepsikan kebaikan di dunia adalah tidak penting. Akibatnya, berapapun bantuan modal yang dikucurkan akan hangus sia-sia. Semangat hid up yang dinamis dan progresif tersebut, sebenamya, merupakan salah satu karakter wirausaha yang telah diisyaratkan al-Qur'an. Untuk itu, pertanyaan yang perlu diajukan adalah bagaimana konsep kewirausahaan dalam perspektif al-Qur'an.
Ducker dalam teori perilaku memandang kewirausahaan sebagai perilaku, bukan sebagai sifat kepribadian. Kewirausahaan adalah praktek kerja yang bertumpu pada prinsip dan teori, bukan intuisi. Karena itu kewirausahaan dapat dipelajari dan dikuasai secara sistematik dan terencana. Metode yang digunakan dalam tesis ini adalah metode tafsir tematik. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Kesimpulan dari tesis m1 mengungkapkan bahwa karakteristik kewirausahaan yaitu: 1) jujur, 2) amanah, 3) profesional, 4) bertanggungjawab, 5) berpandangan ke depan, 6) kreatif dan inovatif. Prinsip dasar kontrak bisnis adalah sebagai berikut: 1) persamaan dan kesetaraan (al-musiiwah), 2) keadilan (a!- 'adalah), 2) kebebasan (al-fturriyyah), 3) kejujuran dan kebenaran (a.s sidq), 4) tertulis (al-kitiibah), 5) persaudaraan (al-Ukhuwwah), 6) kerelaan (ar-ridii).
Hal menarik lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah, al-Qur'an memberikan isyarat tentang jenis-jenis peluang usaha yaitu: 1) Perikanan dan kelautan 2) Industri madu 3) Produksi sari buah 4) Pertanian dan perkebunan 5) Industri kaca 6) industri sepatu 7) industri baja. Kewirausahaan sosial memiliki konsep kerja yaitu pemberdayaan masyarakat miskin yang dikemas dengan berbagai bentuk dan model.
Tesis ini mempunyai persamaan pendapat dengan Ibn Katsir, Ibn Ajibah, dan Wahbah Zuhaily yang menyatakan bahwa kebaikan di dunia mencakup segala permintaan yang bersifat duniawi. Sedangkan mengenai kebaikan di akhirat, maka yang tertinggi adalah masuk surga dan segala cakupannya. Sedangkan keselamatan dari api neraka, berarti juga kemudahan dari berbagai faktor penyebabnya di dunia, yaitu berupa perlindungan dari berbagai larangan dan dosa, terhindar dari berbagai syubhat dan hal-hal yang haram.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
300. Ilmu Sosial > 338. Produksi > 338.04. Kewirausahaan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Andi Jumardi
Date Deposited: 25 Aug 2021 08:28
Last Modified: 25 Aug 2021 08:28
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/103

Actions (login required)

View Item
View Item