Tesis ini mendapatkan beberapa temuan yang muncul yaitu, pertama perguruan tinggi saat ini sudah siap dalam mengahadapi tuntutan era industri keempat terbukti dengan adanya beberapa perubahan kurikulum yang telah diatur baik dalam keputusan Presiden maupun Mentri yang dilaksanakan sepenuhnya, factor biaya dan anggaran menjadi kunci utama, kedua perguruan tinggi pada umumnya tidak memasukan program praktek kerja menjadi salah satu mata kuliah wajib padahal seharus ini menjadi tempat praktek bagi para mahasiswanya, ketiga sertifikasi tidak menjadi pendamping ijazah, seperti yang diketahui bahwa seorang lulusan yang memiliki sertifikat keahlian lebih dihargai didunia kerja.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian yang berhubungan dengan kurikulum berbasis KKNI diantaranya adalah Yuli Kwartolo (2002), Muhammad Rosikhuil Ulum (2017) dan Ahmad Fathoni (2015) yang menyatakan bahwa IPK mempunyai pengaruh keberhasilan lulusan dalam dunia kerja hal ini bertolak belakang dengan temuan penulis yang menyatakan bahwa IPK bukanlah satu-satunya keberhasilan lulusan sukses dalam dunia kerja dan sudah terbukti betapa banyaknya lulusan yang mempunyai nilai standar namun sukses dalam dunia kerja
Kata kuncinya adalah dalam penelitian ini peneliti menemukan 2 hal yang penting bagi setiap lulusan Perguruan Tinggi yaitu pertama program pelatihan atau pemagangan dan kompetensi sertifikasi adalah juga merupakan salah satu yang wajib dimiliki setiap lulusan sehingga dapat meyakinkan pemberi kerja bahwasanya mutu lulusannya dapat langsung terjun ke masyarakat.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara dan pengambilan sampling atau observasi partisipatif, Penelitian kualitatif pada dasarnya landasan teoritisnya bertumpu secara mendasar pada fenomenologi dan menggali makna dalam penelitian.