Yulianti, Euis (2016) Konsep Rada’ah Perspektif Al-Qur’an (Suatu Kajian dengan Pendekatan Medis). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2016-EUIS YULIANTI-2014.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
ASI sebagai anugrah dari Allah yang dijadikan makanan yang sehat dan hebat untuk anak. Sehingga ilmu pengetahuan dan dunia kedokteran mengungkapkan begitu besar manfaat ASI, tidak hanya untuk bayi, bahkan bagi ibu sendiri. Sayangnya, di dunia modern di mana kesibukan sering menjadikan para ibu yang mengejar karir, kegiatan menyusui serong disepelekan, ibu lebih memilih pengganti ASI dengan memberikan susu formula agar bisa tetap bekerja. Di samping itu mereka beranggapan bahwa menyusui dapat merusak payudara sehingga dapat mengganggu kecantikan ibu dan sebagian beranggapan bahwa menyusui merupakan perilaku kuno. Hal ini pula menyebabkan menurunnya jumlah ibu yang menyusui sendiri bayinya pada mulanya terdapat pada kelompok ibu di kota-kota terutama pada keluarga berpenghasilan cukup yang kemudian menjalar sampai ke desa-desa.
Fakta yang terjadi khususnya perempuan yang tidak memperdulikan masalah menyusui anak dan masalah lainnya yang tekait dengan kebaikan mereka. Banyak para ibu yang profesi berkarir sampai tidak memperhatikan bayinya, akan tetapi lebih mementingkan usaha atau bisnisnya. Di antara pula banyak ibu di kalangan hartawan yang enggan pula menyusui anaknya hanya karena ingin memelihara kecantikan dan menjaga kesehatan mereka. tindakan ini semua merupakan suatu hal yang bertentangan dengan fitrah manusia dan merusak pertumbuhan, perkembangan serta pendidikan anak.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan tafsir dan medis (kesehatan) dalam memberikan gambaran terhadap pentingnya ASI (rad}a>‘ah) untuk disusukan terhadap anak. Hal ini dilakukan untuk mengharapkan kesadaran para ibu untuk mengubah cara berfikir yang salah. Pada pendekatan tafsir akan didapatkan berbagai penjelasan terkait ayat rad}a>’ah, dengan penafsiran tersebut bisa dipahami maksud dan tujuan dari ayat itu. Pendekatan kesehatan di maksudkan bahwa praktik rad}a>’ah mampu memberikan gizi yang terjamin untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak, di samping untuk meningkatkan kecerdasan berfikir anak.
Kemudian dari berbagai pendekatan itu, penulis bisa simpulkan bahwa kegiatan menyusui (rad}a>’ah) menurut para mufasir merupakan hak bagi setiap manusia yang dilahirkan dari seorang ibu. Karena Allah Swt. Memberikan anugrah yang istimewa kepada perempuan yang tidak diberikan kepada laki-laki dan itu merupakan ladang ibadah baginya. Kewajiban ibu untuk menyusui anak- anaknya karena dari dirinyalah anak itu dilahirkan. Kewajiban itu dapat berubah menjadi hak seorang ibu adalah ketika seorang ibu tidak diberikan nafkah dan upah yang patut dari suami.
Demikian pula penjelasan dari perspektif medisnya, bahwa ASI mengandung makanan yang paling aman dan sesuai dengan perkembangan bayi. Kerena ASI mengandung semua bahan yang dibutuhkan oleh bayi. Allah Swt. menciptakan ASI untuk bayi dengan sangat istimewa, yang terkandung di dalamnya yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air untuk masa 4-6 bulan. Baru setelah masa itu didampingi dengan makanan tambahan untuk meningkatkan kebutuhan dalam masa penyusuan salama 2 tahun.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan 600. Teknologi dan Ilmu Terapan > 610. Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan, dan Ilmu Kesehatan > 610.6. Organisasi dan Manajemen Kedokteran, Profesi di Bidang Ilmu Kedokteran > 610.696. Hubungan dalam Bidang Medis |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Andi Jumardi |
Date Deposited: | 28 Aug 2021 02:48 |
Last Modified: | 28 Aug 2021 02:48 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/111 |