Merealisasikan keluarga harmoni tentu bukan suatu hal yang mudah,
mengingat begitu banyak problematika kehidupan dalam mahligai rumah tangga
yang menyebabkan disharmoni dalam keluarga. Sehingga diperlukan upaya strategis
dalam rangka merealisasikan keluarga harmoni. Tentu saja sebelumnya banyak
beberapa pendapat menurut para ahli yang mendefinisikan keluarga harmoni adalah
keluarga yang rukun, damai, tenteram, dll. Keluarga harmoni bukan berarti keluarga
yang terbebas dari konflik. Justru keluarga harmoni adalah keluarga yang mampu
menyikapi konflik secara bijak, sehingga tidak mengarah pada hal-hal yang tidak
diinginkan. Penilitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pandangan
Wahbah al-Zuhaylî terhadap konsep keluarga harmoni yang diambil dari ayat-ayat
Al-Qur‟an.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan atau library research,
yaitu penelitian yang bertujuan mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan
berbagai macam materi yang terdapat di ruang perpustakaan. Penelitian ini
dilakukan dengan menelusuri dan menelaah literatur atau sumber-sumber tertulis
yang berkaitan dengan pokok bahasan. Penelitian ini bersifat kualitatif atau pola
deskriptif, yaitu suatu penelitian yang semata-mata hanya mendeskripsikan keadaan
dan kejadian atas suatu objek yang diuraikan secara komprehensif, deskriptif, dan
sistematis. Kemudian penelitian ini menggunakan pendekatan tematik atau mawdû‟î.
Adapun sumber primer dalam penelitian ini akan menggunakan kitab al-Tafsîr al�Munîr fî al-„Aqîdah wa al-Sharî‟ah wa al-Manhaj dan sumber sekunder untuk
mendukung penelitian seperti kitab-kitab tafsir yang mendukung penafsiran, buku�buku yang berkaitan dengan judul serta artikel jurnal.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa untuk merealisasikan keluarga
harmoni perlu adanya usaha untuk memberikan edukasi, kasih sayang, dan perhatian
kepada anggota keluarga khususnya anak-anak. Yang mana bentuk edukasi, kasih
sayang, dan perhatian tersebut akan membuahkan hasil demi terealisasinya keluarga
harmoni. Tidak hanya itu, keluarga harmoni harus mampu membimbing,
mengarahkan, dan menunjukkan hal-hal yang positif. Jangan sampai keluarga yang
sudah dibina terjerumus kepada hal-hal yang tidak diinginkan. Begitu pula ihwal
bahu-membahu dalam menghadapi problematika kehidupan rumah tangga, karena
hal tersebut termasuk sesuatu yang begitu sangat riskan yang pasti akan dihadapi
dalam mahligai rumah tangga. Jika tidak bahu-membahu dalam menghadapi
problematika kehidupan rumah tangga khawatir akan terbentuknya keluarga yang
disharmoni. Tentu saja, ihwal bahu-membahu sangatlah penting, yang nantinya akan
terealisasikan ketenangan, kedamaian, ketenteraman, dan keharmonisan dalam
rumah tangga sehingga keluarga harmoni pun dapat terealisasikan.
Kata Kunci: Keluarga, Harmoni, Tafsir