repository ptiq

Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Aurat Wanita Dalam Al-Qur‟An (Studi Komparatif Dalam Tafsir Al-Azhar Dan At-Tahrîr Wa At-Tanwîr)

Khanif, Abu (2023) Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Aurat Wanita Dalam Al-Qur‟An (Studi Komparatif Dalam Tafsir Al-Azhar Dan At-Tahrîr Wa At-Tanwîr). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2023-ABU KHANIF-2019.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Tesis dengan judul “Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Aurat Wanita Dalam Al-Qur‟an (Studi Komparatif dalam Tafsir Al-Azhar dan At-Tahrîr wa At-Tanwîr) oleh Abu Khanif 192510001 ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat para mufassir tentang batasan aurat bagi wanita itu. Faktor utama munculnya perbedaan pandangan adalah karena nash-nya zhanni. Al-Qur`an tidak memberikan ketegasan yang pasti dan hadis-hadis yang dijadikan dalil juga memiliki aneka interpretasi. Seperti yang dipahami oleh Hamka dan Ibnu Âsyûr yang relatif berbeda dengan pandangan mayoritas para ulama sebelumnya. Penelitian ini merumuskan tiga permasalahan pokok, yaitu: bagaimana penafsiran Hamka dan Ibnu Âsyûr terhadap ayat-ayat tentang aurat wanita? Bagaimana persamaan dan perbedaan pandangan Hamka dan Ibnu Âsyûr terhadap ayat-ayat tentang aurat wanita? Bagaimana Relevansi pandangan kedua tokoh dalam konteks kekinian?
Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Jenis penelitian telaah pustaka ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Adapun sumber data primernya yakni kitab Tafsir Al-Azhar dan Tafsir At-Tahrîr wa At-Tanwîr. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan historis-filosofis.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah, Hamka berpandangan bahwa seluruh anggota tubuh wanita itu aurat kecuali dua telapak tangan dan wajah. Sedangkan Ibnu „Asyûr dalam masalah batas aurat wanita mentoleransi terbukanya muka, telapak tangan, kaki dan juga rambut, tentu saja ini berlaku jika dengan menutupnya menimbulkan kesulitan. Hamka dan Ibnu Âsyûr tidak memandang ayat di Surat Al-Ahzâb/33: 53, sebagai kewajiban menutup kepala wanita. Adapun perbedaan pendapat dari kedua tokoh adalah Hamka pada ayat perintah menjulurkan jilbab ini berlaku untuk semua kaum muslimah sampai saat sekarang. Sedangkan Ibnu Âsyûr pada ayat perintah menjulurkan jilbab (jubah menurut Ibnu Âsyûr) tidak mengatakan secara tegas tentang kewajiban menjulurkan jilbab. Hemat penulis pandangan salah satu kedua tokoh ini yaitu Ibnu „Asyur tidaklah relevan jika diterapkan di Indonesia, karena secara umum mayoritas masyarakat di Indonesia menganut pandangan bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali muka dan telapak tangan. Jika pendapat ini diterapkan ditakutkan masyarakat awam menjadi kebingungan dan bahkan kebablasan dalam menentukan batas aurat.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 28 Aug 2023 08:43
Last Modified: 28 Aug 2023 08:43
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1240

Actions (login required)

View Item
View Item