Sarmin, Sarmin (2023) Epistemologi Tafsir Kontemporer Muhammad Syahrur (Studi Analisis Teori Hudud). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2023-SARMIN-2020.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Tesis ini menyimpulkan bahwa penafsiran Muhammad Syahrur terhadap ayat-ayat ahkam dengan pendekatan teori hududnya, berbeda dengan penafsiran mufasir kontemporer lainnya, dalam hal ini, Fazlur Rahman, Quraish Shihab, Nasr Hamid Abu Zayd, dan Abdullah Saeed.Ini dibuktikan dengan interpretasinya terhadap ayat poligami, riba, dan warismenitikberatkan pada aspek kebahasaan (linguistik) dan memfokuskan pada makna teks ayat.Karena menurutnya teks itu independent mutlak sehingga mengabaikan konteks sosio-historis serta asbâb al-nuzûl suatu ayat. Sedangkan mufasir lainnya sangat memperhatikan sosio-historis, asbâb al-nuzûl, dan mempertimbangkan konteks realitas serta sejarah.
Data dalam penelitian ini diperoleh dan diolah dengan studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif-analitik sebagai prosedur pemisahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan subjek dan objek penelitian. Sementara metode yang digunakan adalah metode filsafat (fhilosopycal method), yaitu berupaya mencari dan menemukan struktur dasar suatu pemikiran, teori serta konsep pemikiran tersebut. Selain itu, pada penelitian ini juga menggunakan metode analisis komparatif karena dalam mengkaji ayat poligami, riba, dan waris dengan pendekatan teori hudud Muhammad Syahrur sangat dibutuhkan perbandingan pemikiran dan mufasir yang lainnya.
Pada kajian terhadap ayat-ayat ahkam, dalam hal ini, ayat poligami, riba, dan waris, umumnya kajian Muhammad Syahrur berbeda dengan mufasir kontemporer yang lainnya (Farlur Rahman, Quraish Shihab, Nasr Hamid Abu Zayd, dan Abdullah Saeed), kecuali pada kajian waris Nash Hamid Abu Zayd sama dengan hasil kajian Muhammad Syahrur. Keduanya sama-sama menetapkan batas maksimal dan batas minimal serta presentase bagian perempuan bisa saja bergerak mendekati presentase bagian laki-laki, tergantung sejauh mana keterlibatan perempuan dalam mencari nafkah.
Temuan dari penelitian ini adalah bahwa epistemologi penafsiran Muhammad Syahrur terhadap ayat-ayat ahkamberbasis ide-ide kreatif kritis, menggunakan pendekatan linguistik dan menekankan pada makna teks, sehingga pengambilan hukumnya dilakukan secara utuh dan komprehensif. Di samping itu, teori hududnyamerupakan suatu paradigma yang menyajikan ruang gerak yang dinamis, fleksibel, dan dialektis serta produk hukumya masih berada pada batasanhudûdullâh. Dengan demikin, model penafsiran Muhammad Syahrur yaitu penafsiran bi al-ra’yi yang dapat diterima karena masih berada pada koridor dan perangkat penafsiran yang lazim digunakan oleh mufasir mu’tabar lainnya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 25 Sep 2023 03:55 |
Last Modified: | 25 Sep 2023 03:55 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1249 |