repository ptiq

pendidikan keluarga perspektif Al-Quran, sehingga dapat menjawab identifikasi dan perumusan masalah.

Jawwas, Fahmi A. (2022) pendidikan keluarga perspektif Al-Quran, sehingga dapat menjawab identifikasi dan perumusan masalah. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2022-FAHMI A JAWWAS-2017.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Disertasi ini menyimpulkan, bahwa rumusan formulasi metode tafsir ahkam dalam kasus perubahan hukum di masa pandemi sangat dibutuhkan dan sekaligus sebagai tambahan penjelasan dan bukan merubah rumusan formulasi metode tafsir ahkam yang sudah ada. Penulis menganalisa bahwa perubahan-perubahan hukum yang terjadi di masa pandemi dengan pendekatan tafsir ayat darurat sangat rasional dan sesuai dengan kebutuhan umat. Maka penulis melihat bahwa ini membutuhkan analisa hukum yang lebih mendalam lagi, sehingga membutuhkan tambahan penjelasan pada rumusan formulasi metode tafsir ahkam, khusus di masa pandemi dan masa-masa sulit yang akan datang. Hal ini penulis jelaskan pada bab V, dengan 11 rumusan formulasi metode tafsir ahkam di masa pandemi.
Sebagai kesimpulan dalam disertasi ini, tentunya hanya sebagai tambahan penjelasan dan bukan merubah rumusan formulasi metode tafsir ahkan yang telah disusun oleh para ahli tafsir. Sehingga dengan menganalisa perubahan-perubahan hukum di masa pandemi, penulis menjelaskan dan menganalisa kembali, bahwa masih dibutuhkan adanya tambahan formulasi metode tafsir ahkam di masa pandemi. Penulis juga menjelaskan bahwa ayat-ayat darurat merupakan dalil yang independen yang berdiri sendiri dan mampu merubah status hukum yang haram menjadi boleh, dan yang haram menjadi halal, semua itu bisa ditemukan dalam kajian tafsir ahkam pada ayat-ayat darurat.
Penulis tidak sependapat dengan konsep tafsir ahkam Al-Jassâs (305 H-370 H), penulis sepakat kepada pendapat jumhur ulama baik klasik maupun kontemporer. Pandangan Al-Jassâs akan menjadikan konsep hukum darurat ini sebagai bahan dasar argumentasi bagi para peneliti yang hanya menjadikan konsep darurat ini sebagai tameng penguat untuk memperkuat sikap dan pemikiran mereka yang keliru. Sehingga konsep ini tidak lagi menjadi solusi hukum pada waktu darurat, akan tetapi digunakan untuk melaksanakan apa saja yang sesuai dengan keinginan mereka.
Penulis juga mengurai dari ragam dinamika penafsiran ahli tafsir menunjukkan bahwa kajian ini sesuai dan selaras dengan penjelasan As-Syafi’î (w. 204 H/ 819 M), Al-Baihaqi penulis Ahkam Al-Quran Li As-Syâfi’î (384 H), Ibnu al-Arabî al-Isbilî al-Andalûsî al-Mâlikî (468-543 H / 1076-1148 M ), Al-Qurtubî (486 H/1093 M). Begitu juga selaras dengan pendapat ulama kontemporer seperti Ali As-Sâyis (1899/1314 H), Ali As-Shâbûnî (1928 M/1347 H), Wahbah Az-Zuhailī (1351 H/1932 M) dan fatwa MUI Nomor: 31 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Salat Jum'at dan shalat berjamaah untuk Mencegah Penularan Wabah Covid-19. Semuanya menjelaskan bahwa darurat itu adalah konsep aplikasi solusi hukum yang mampu merubah setatus hukum yang meliputi semua aspek hukum syariat. Konsep darurat dapat diartikan sebagai kondisi perubahan hukum bertujuan untuk menyelamatkan jiwa manusia saat datangnya suatu bahaya, kesulitan dan kehancuran.
Metode penelitian disertasi ini adalah kualitatif. Adapun metode penafsiran yang digunakan oleh penulis yaitu metode tematik atau maudhuî. Penelitian ini juga menitik beratkan pada metodologi istinbȃth hukum ayat-ayat darurat yang terdapat pada kitab-kitab tafsir ahkam yang telah penulis tentukan. Pembatasan kitab-kitab tafsir ahkam yang penulis lakukan, agar lebih fokus pada kitab-kitab tersebut.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 27 Oct 2023 01:25
Last Modified: 27 Oct 2023 01:25
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1272

Actions (login required)

View Item
View Item