kesimpulan disertasi ini adalah edukasi paternal perspektif al-qur’an yang difahami sebagai pendidikan tentang menjadi ayah memiliki peran yang sangat penting dalam menyelamatkan generasi yang akan datang. Edukasi paternal perspektif al-qur’an mendidik ayah untuk dapat menjalankan peran domestiknya seperti; pendidikan pra nikah, persiapan pranatal anak dan setelah kelahiran anak, pendidikan kesetiaan dengan pasangan serta pendidikan pasca peceraian. edukasi paternal juga mengajarkan bahwa ayah harus cakap dalam menjalankan tugasnya yang terkait dengan peran public seperti; peran ayah sebagai pencari nafkah, peran dalam berinteraksi sosial, dan peran sebagai pemimpin masyarakat. kesimpulan disertasi ini didapatkan dengan mengkaji ayat-ayat parenting bahwa allah swt memberi petunjuk dalam al-qur’an agar para ayah menjadi ayah yang baik dan dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya. al-qur’an menceritakan keteladanan para ayah seperti nabi ya’kub, ibrahim, syaikh madyan, dan lukmanul hakim yang telah berhasil mendidik anak-anaknya. edukasi paternal melalui al-qur’an dapat menumbuh
kembangkan pemahaman edukasi paternal pada seorang ayah dan dapat menjawab kebutuhan parenting/ pengasuhan anak pada saat ini. al-qur’an memberikan strategi yang tepat untuk mengembalikan hakikat parenting sesuai kehendak allah swtsebagaimana termaktub dalam ayat-ayat parenting/pengasuhan dan ayat-ayat edukasi dalam al-qur’an. disertasi ini memiliki kesamaan pandangan dengan sri muliati abdullah (2009), harmaini dkk (2014), dinda septiani (2017), bendri jaisyurrahman (2022), yakni mengenai pentingnya keterlibatan ayah dan kelekatannya dalam pengasuhan anak. semakin lekat hubungan ayah-anak maka akan semakin sejahtera perkembangan psikologi anak dan lebih berpeluang untuk kesuksesan anak dimasa mendatang. disertasi ini memiliki perbedaan pandangan dengan hasil penelitian sarah hrdy (2009), agnes indar etikawati (2014), lutfatulatifah (2020) yang mengatakan bahwa ibu dapat melakukan pengasuhan anak dengan lebih baik dari ayah karena ibu dibekali bakat pengasuhan yang lebih baik dari ayah. metode penelitian disertasi ini adalah kualitatif, sedangkan metode
penafsiran ayat al-qur’an yang digunakan adalah metode tafsir maudhu’i/tematik. kedua metode tersebut digunakan untuk melakukan observasi surat dan ayat al-qur’an yang mengandung adanya petunjuk terkait edukasi paternal.