Muhamad, Muhamad (2015) Upaya pendekatan antarmazhab dalam Penafsiran kontemporer syi’ah (Telaah Atas Pemikiran Ayatullah ‘Uzhma Muhammad Husain Fadlullâh dalam Tafsir Min Wahyi Al-Qur`an). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2015-MUHAMAD-2012.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Tesis dengan judul “Upaya Pendekatan Antarmazhab Dalam Penafsiran Kontemporer Syi’ah: Telaah Atas Pemikiran Ayatullah ‘Uzhma Muhammad Husain Fadlullâh Dalam Tafsir Min Wahyi Al-Qur`an” ini mencoba mengungkap karya intelektual Syi’ah secara obyektif dan ilmiah. Permasalahan yang dijawab dalam tesis ini adalah berkenaan dengan pendekatan (manhâj) dan metode (tarīqah) penafsiran, menjelaskan metode penggunaan rujukan dan mengungkapkan kemungkinan adanya paham yang berbeda dari pemahaman umum (mainstream) Syi’ah dalam tema kalam, fikih, sejarah dan politik. Selain itu juga berupa menjelaskan dan memahami faktor-faktor berpengaruh dalam upaya pendekatan antarmazhab dan menjelaskan secara teoritis implikasi pemikiran Fadlullâh terhadap upaya pendekatan antarmazhab.
Pemilihan Tafsir Min Wahyi Al-Qur`an dilakukan dengan alasan: pertama, ketokohan penulis sebagai marja’ kontemporer dan tokoh pergerakan yang terlibat secara aktif dalam dialog antarmazhab; kedua, tafsir Fadlullâh cukup tebal dan memuat telaahan obyektif penulisnya bersumber pada riwayat sunnah dan Syi’ah.
Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis yang dilakukan secara historis-filosofis dengan menggunakan pendekatan sejarah (historical approach). Telaah penelitian ini menemukan bahwa Tafsir Min Wahyi Al-Qur`an mampu menjawab berbagai isu penting terkait ikhtilaf dan tuduhan kepada Syi’ah, yakni Syi’ah tidak melakukan distorsi sejarah, tidak terbuktinya tuduhan perihal celaan terhadap Sahabat, demikian pula Syi’ah tidak selalu sejalan dengan pandangan Mu’tazilah meskipun sama-sama mengedepankan akal. Adapun pada tema politik, Fadlullâh dan syi’ah moderat mengemukakan dua konsep kepemimpinan imamah sebagai wilâyah takwȋniah dan khilafah yang bersifat tasyiri’ȋ, ia secara akomodatif menempuh jalan kompromi antara keduanya. Namun, pada tema fikih Fadlullâh masih mempertahankan prinsip dan identitas syi’ah, ia tetap menyakini status nikah mut’ah adalah halal dan tidak pernah di-nasakh. Hal ini untuk menegaskan bahwa syi’ah juga memiliki prinsip-prinsip dan kekhasan yang menuntut untuk diakui, dihargai dan disikapi secara toleran.
Penelitian ini mengungkapkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam upaya pendekatan antarmazhab, yakni berupa titik temu dan titik pisah. Titik temunya adalah adanya musuh bersama dan kepentingan bersama. Sedangkan titik pisahnya tidak lepas dari perbedaan sikap dalam memandang syi’ah dan kelompok pergerakannya. Karena itu maka potensi ekonomi, demografi, geografis, politik dan militer di negara-negara Islam yang juga dibahas dalam penelitian ini belum dapat diwujudkan untuk kepentingan bersama.
Penelitian ini juga menemukan konsep pendekatan antarmazhab yang dilakukan Fadlullâh sejalan dengan teori konflik dan teori identitas sosial. Posisi ini cukup aman bagi Fadlullâh yakni tetap memelihara konflik agar tetap mendapat dukungan dari internal Syi’ah, sekaligus mengakomodir (isu) konflik lainnya agar tetap bertoleransi dengan kalangan Sunnah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Andi Jumardi |
Date Deposited: | 29 Aug 2021 14:09 |
Last Modified: | 29 Aug 2021 14:09 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/131 |