Nawawi, Ahmad (2023) Etika Dalam Belajar Menurut Az-Zarnuji Dan Implementasinya Pada Pendidikan Modern. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2020-AHMAD NAWAWI-2015.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Kedudukan etika dan ilmu dalam Islam dipandang sangat penting, karena etika merupakan pengamalan dari ilmu, etika juga dipandang sebagai media efektif penerimaan nur Ilahi dan sarana mencapai ilmu manfaat. Karena pentingnya etika dan ilmu ini, tidak jarang ditemukan pernyataan yang menggandengkan ilmu dan etika seolah-olah dua sisi mata uang; kebermaknaan yang satu tergantung pada yang lainnya.
Modernisasi yang lebih menekankan kemajuan material dengan mengorbankan aspek moral dan spiritual, manusia sering mengalami kekeringan spiritual. Lembaga pendidikan yang seharusnya diarahkan untuk mendewasakan anak didik, baik jasmani maupun rohani, atau terciptanya pribadi yang utuh, dewasa dan cerdas dalam pikiran dan tindakan, berubah menjadi alat negara untuk mengejar ketertinggalan-ketertinggalan dalam bidang pembangunan materi. Sehingga guru dan petugas-petugas pendidikan lainnya kehilangan wibawa.
Beberapa kasus ketegangan terjadi antara murid dan guru dan tidak jarang melibatkan orang tua murid di beberapa daerah, menggambarkan ketidakharmonisan antara murid dengan guru. Itu semua karena etika yang seharusnya dijadikan sebagai dasar dalam dunia pendidikan telah banyak diabaikan, baik oleh murid, guru, maupun orang tua.
Az-Zarnȗjȋ yang hidup pada masa klasik, telah mengupas permasalahan etika dalam kerangka relasi guru dan murid dalam kitabnya Ta‟lȋm al-Muta‟allim. Prinsip pokok dalam relasi guru dan murid dapat diketahui dari anjurannya tentang keharusan memuliakan ilmu dan guru. Dari sinilah nampak sekali penghargaaan terhadap ilmu yang begitu tinggi akan berpengaruh terhadap motivasi dan dedikasi yang tinggi baik dari anak didik maupun guru.
Etika dalam belajar menurut az-Zarnûjî dan implementasinya pada pendidikan modern menggunakan pendekatan kualitatif library research. Kitab ini sebagai referensi yang dikaji dan dianalisis dengan pendekatan tersebut dan dicari konteksnya pada realitas pendidikan masa kini.
Temuan tesis tentang etika dalam belajar menurut az-Zarnûjî adalah pertama, pemikiran az-Zarnuji berbeda dengan kebanyakan pemikiran di Barat, seperti John Dewey, Arthur Schopenhaur, John Locke, William Stern, Paulo Freire, Ivan Illich, Benyamin S. Blom. Az-Zarnuji mengatakan perlunya memuliakan ilmu dan guru dalam proses pembelajaran. Di samping itu, perlunya membersihkan lahir dan batin. Ini disebut az-Zarnuji dengan pentingnya berwudlu saat belajar, wira'i dan tidak melakukan perbuatan dosa.
Memuliakan ilmu dan guru dapat implementasinya dalah urgensi ilmu terutama dalam kehidupan masyarakat global seperti saat ini. Demikianpun seorang guru, tidak dapat digantikan posisinya oleh teknologi. Sebab guru, merupakan sosok yang dinanti kasih saying, perhatian, bimbingan serta nasihatnya. Dan ini tidak dapat digantikan oleh sosok manapun.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 16 Dec 2023 10:41 |
Last Modified: | 16 Dec 2023 10:41 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1324 |