Penelitian ini secara umum menyimpulkan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh dalam perspektif Al-Qur‟an adalah proses pembelajaran antara pengajar dan pembelajar dalam mempelajari bahan ajar yang dilaksanakan secara terpisah (jarak, tempat dan waktu) dengan menggunakan fasilitas
teknologi canggih dan modern, dengan tetap melandaskan dan menjunjung tinggi terhadap adab pembelajaran. Adapun isyarat al-Qur‟an tehadap penggunaan media pembelajaran diketahui 4 kata kunci yaitu: 1. Bi al-Qalam pada QS. al-„Alaq/96:1yang dapat diperluas maknanya dalam arti segala jenis media pembelajaran yang digunakan seperti komputer, laptop,tablet dan sejenisnya,2.Qirthâs dalam QS. Al-An‟am/6:7 tempat untuk menulis seperti kertas, whiteboard, aplikasi dll sebagai tempat menuangkan ide,3.Midâdân dalam An‟Am/6:7 yang berarti tinta/colour yang digunakan dalam menulis, tanpa tinta “redaksi kata” tidak akan terbaca, 4. Kitâban dalam QS. An-A‟n‟am/6:7 yang berarti hasil dari ketiga media pembelajaran berupa modul atau karya tulisan lainnya. Adapun etika atau adab dalam pembelajaran Jarak Jauh sebagai berikut: 1. Kemandirian pada QS. al-Anfal/8:53, 2. Kesabaran pada QS. al-Kahfi/18:67-75,3.Tanggung jawabpadaQS.an-Nisa/4:58, 4. Optimistik pada QS. Yusuf/12:87.IsyaratAl-Qur‟an dalampercakapan pembelajaran sebagaimana berikut Qaulan Sadidan, QaulanBaligan,QaulanMaisuran,Qaulan Layyiinan, Qaulan Kariiman, Qaulan Ma’rufan,Qaulan Tsaqilan, Ahsanu Qaulan dan Qaulan Adziman. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang didukung dengan studi kepustakaan dan dokumentasi. Sedangkan metode penafsiran yang penulis gunakan adalah metode maudu'i, penulis memilih metode ini karena metode yang dibuat sistematikanya oleh al-Farmawi ini dianggap sebagai metode yang mampu menggali dan menjawab konsep yang berkaitan dengan Pendidikan Jarak Jauh dalam Perspektif Al-Qur‟an secara komprehensif, serta mampu menjawab permasalahan pembelajaran kontemporer. Disertasi ini berbeda pendapat denganSudarwan Danim (2020)yang lebih mendukung pembelajaran secara tatap muka/konvensional. Pembelajaran Jarak Jauh pada dasarnya bukan hanya disebabkan karena pandemi, tetapi juga untuk memfasilitasi masyarakat yang tidak memiliki akses karena alasan ekonomis, geografis dan demografis. Sebaliknya disertasi ini mendukung Ojat Darojat (2020) yang menyatakan bahwadi masa pandemi Covid-19, pendidikan jarak jauh (PJJ) menjadi salah satu solusi pembelajaran di tengah-tengah wabah saat ini.