Sunarsa, Sasa (2019) Penelusuran Kualitas Dan Kuantitas Sanad Qirâ`Ât Sab’ (Kajian Takhrȋj Sanad Qirâ`Ât Sab’). Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2019-SASA SUNARSA-2015.pdf - Accepted Version
Download (4MB)
Abstract
Kesimpulan disertasi ini adalah: Sanad Qirâ`ât Sab’ dari para Imam Qirâ`ât Sab’ kepada Rasulullah Saw. tidaklah mutawâtir secara kuantitas, dan dinilai hanya sampai pada derajat masyhur. Hal ini karena jalur sanad qirâ`ât Sab’ tersebut tidak memenuhi kriteria mutawâtir. Ini merupakan pandangan dari sisi masing-masing individu Imam Qirâ`ât Sab’. Sementara itu, jika ditinjau dari keseluruhan jalur qirâ`ât Sab’, maka sanadnya bisa dianggap mutawâtir, karena memenuhi kriteria umum kemutawâtiran, yakni diriwayatkan oleh orang banyak tanpa ada pembatasan jumlahnya. Serta seluruh rawinya terpercaya dan tidak mungkin bersepakat untuk dusta. Pandangan ini menurut perspektif Ilmu Hadis. Namun dalam perspektif Ilmu Qirâ`ât, qirâ`ât Sab’ dari para imam kepada Rasulullah SAW. menurut jumhur ulama seperti Imam an-Nawawiy (676 H.), Tâj ad-Dîn ‘Abd al-Wahhâb as-Subkiy (w. 771 H.) dan asy-Syatibiy (w. 590 H), bahwa qirâ`ât Sab’ adalah mutawâtir. Sebab, sekalipun dalam sanad qirâ`ât-nya ada yang menyendiri (sedikit) seperti Ibn ‘Âmir (w. 118 H.) dan Imam Nâfi’ (w. 113 H.) dan tidak memiliki keseimbangan pada setiap thabaqah-nya, namun hakikatnya tidak sendiri. Selain itu, pada saat yang sama terdapat keluarga perawi qirâ`ât, juga penduduk di negeri tersebut yang ikut meriwayatkannya sekalipun tidak dicantumkan dalam rangkaian sanad qirâ`ât. Pada penelitian ini ditemukan pula bahwa masing-masing sanad qirâ`ât
Sab’ diyakini berkualifikasi mutawâtir pula jika tinjauan sanad qirâ`ât-nya, dari perawi zaman modern seperti Muhammad Munawwir (w. 1942), Arwani Amin (w. 1994), dan Mushthafa bin Abdurrahman al-Azmiri (w. 1743 M) dll. sampai kepada pengarang kitab sumber qirâ`ât. Dan dari para pengarang kitab qirâ`ât standar kepada para Imam Qirâ`ât. Sebab diriwayatkan oleh para ahli qirâ`ât yang jumlahnya sangat banyak. Disertasi ini memiliki kesamaan pendapat dengan: Abû Syâmah (w. 665 H.), Imam az-Zarkasyiy (w. 794 H.), Al-Qasthalâniy (w. 923 H.) dan asy- Syaukâniy (w. 923 H.), yang menyatakan bahwa secara umum sanad qirâ`ât Sab’ dari para Imam Qirâ`ât sampai kepada Rasulullah dan telah memenuhi unsur-unsur dan syarat qirâ`ât sahih, namun tidak memenuhi kualifikasi sanad mutawâtir. Temuan disertasi ini dalam tinjauan Ilmu Hadis berbeda dengan Jumhur ulama sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu an-Najâr Al-Futûhiy (w. 980 H.), bahwa menurut imam mazhab fikih yang empat dan para imam ulama sunah, sanad qirâ`ât Sab’ dari para Imam Qirâ`ât kepada Rasulullah SAW. Adalah mutawâtir.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kepustakaan (library research). Sementara itu, analisis datanya menggunakan metode kritik sanad (al-jarh wa at-ta’dȋl).
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 20 Dec 2023 05:02 |
Last Modified: | 20 Dec 2023 05:02 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1332 |