Kesimpulan tesis: nilai karakter dalam kisah perang badar dan implementasinya pada pendidikan dasar adalah bahwasanya perang badar merupakan perang yang sangat berharga bagi kaum muslimin, perang yang kemudian memiliki efek sangat besar bagi perkembangan Islam di kemudian hari, pada perang ini ditemukan sebab yang menjadikan tentara badar mendapatkan kemenangan meskipun secara logika mereka tidak mungkin menang karena jumlah yang sedikit.
Al-Qur’an melalui metode kisah telah memberikan kepada kaum muslimin panduan, gambaran hidup, karakter, serta sebab bagaimana kita bisa meraih kemenangan dalam segala situasi, seperti kemenangan tentara badar, karakter mereka adalah yaitu 1) taat kepada Allah dan Rasul-Nya, 2) banyak berzikir, 3) Teguh Pendirian, 4) Menghindari Perselisihan, 5) Sabar, 6) Tawakkal, itulah keenam karakter yang tentara badar terapkan, sehingga mereka mendapatkan hasil yang maksimal serta pertolongan dari Allah.
Dalam Tesis ini penulis menemukan empat metode dalam mengimplementasikan nilai karakter yakni metode keteladanan, metode pembiasaan, dan cerita metode yang mana ketiga metode ini saling melengkapi, kemudian yang terakhir adalah kegiatan ekstrakurikuler dimana kegiatan ini adalah sarana yang digunakan untuk memaksimalkan implementasi nilai.
Penilitian ini bersifat kajian tafsir, maka penilitian ini memiliki persamaan pendapat dengan sebagaian besar mufassir tentang adanya nilai karakter dalam perang badar diantaranya adalah: Al-Syaukani dalam Tafsir Fathul Qodir, M Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Dzilal Al-Quran, Ahmad bin Mushtofâ Al-marâghi dalam Tafsir Al Marâghi, Muhammad Mutawallî Al-Sya’rawî dalam Tafsir Al-sya’rawî.
Mengenai temuan karakter penulis sepakat dengan Furqon (2010) karena dalam kisah perang badar ada kepribadian, Anas Salahudin (2003) karena dalam kisah tersebut ada attitudes, behaviours,dan motivations, Ratna Megawangi(2009) karena didalamnya ada perbuatan berdasarkan norma-norma agama, Muchlas Samasni (2011) karena mencangkup nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan; Agus Wibowo (2013), cognitive, feeling, dan action.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: metode penelitian historis, library research dan metode tafsir maudhui atau tematik, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.