Disertasi ini membahas mengenai penguatan pendidikan karakter melalui kearifan lokal berbasis Al-Qur’an yang dipahami dalam arti adat istiadat atau kebiasaan yang merupakan warisan budaya nenek moyang secara turun temurun dari generasi ke generasi yang dilestarikan keberadaannya sejauh tidak menyalahi nilai-nilai yang terdapat di dalam Al-Qur’an.
Disertasi ini menemukan bahwa penguatan pendidikan karakter melalui kearifan lokal berbasis Al-Qur’an yang di implementasikan di SMAN Kabupaten Purwakarta, terjadi penguatan yang signifikan. Penguatan tersebut yaitu implementasi Perbup Nomor 69 Tahun 2015 tentang 7 Poe Atikan Istimewa yang meliputi Senen “Ajeg Nusantara” (Tegak di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia), Salasa “Mapag di Buana” (Menjemput Dunia), Rebo “Maneuh di Sunda” (Diam/Tinggal dengan Adat Budaya Sundanya), Kemis “Nyanding Wawangi” (Menyukai Estetika Berbudaya serta Memiliki Jiwa Seni yang bisa Membawa Harum Tanah Air), Juma’ah “Nyucikeun Diri” (Mensucikan Diri), dan Sabtu-Minggu “Betah di Imah” (Nyaman Tinggal bersama Keluarga di Rumah). Penguatan karakternya yang terjadi adalah karakter yang bersifat agamis, ukhrowi, nasionalis, tauhid, nilai ritualitas dan spiritualitas, dan akhlak.
Disertasi ini memiliki kesamaan pendapat denganH.A.R. Tilaar (2002), Shalih Abdul ‘Aziz (2000),Muhammad ‘Athiyah Al-Abrasyi(2014), Syed Muhammad an-NaquibAl-Attas (2004),W. Huitt&G.Vessels(2002), Doni A.Koesoema (2010).Muhaimin (2004),R.Mulyana (2004), Abdullah Munir (2010), AhmadTafsir(2006), dalam memahami makna paradigma pendidikan karakter, dimana mereka berpendapat bahwa pembangunan pendidikan karakter merupakan sebuah upaya dasar dalam proses pendidikan pengembangan sumber daya manusia yang bertujuan memanusiakan manusia dengan melahirkan manusia pintar dan terdidik, berbudayadan berkarakter di masa depan. Namun kelebihan dalam disertasi ini terletak pada pendidikan karakter yang berbasis Al-Qur’an karena dalam pendidikan tersebut terdapat banyak nilai-nilai karakter keislaman yang menjadi nilai tambah dan penguat dari pendidikan karakter secara umum.
Disertasi ini memiliki perbedaan kajian dengan penulis lain, seperti hasil penelitian Anwar Senen, dalam disertasi berjudul “Model Pengembangan Karakter Toleran Berbasis Kearifan Lokal Jawa melalui Pendekatan Konstektual”. Penelitian tersebut lebih menekankan pada penggunaan model pengembangan karakter dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial berbasis kearifan lokal jawa melalui pendekatan konstektual. Sementara dalam penelitian yang penulis tawarkan ini lebih banyak menggali pada penguatan pendidikan karakter melalui kearifan lokal berbasis Al-Qur’an.
Metodepenelitianyang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif yang didukung dengan library research. Maksud Deskriptif disini adalah gambaran lengkap dan utuh tentang pendidikan kearifan lokal berbasis Al-Qur’an pada SMAN di Kecamatan Purwakarta.Kualitatif,adalah data yang berbentuk kata-kata, gambar atau objek-objek penelitian dari sumber data primer dan data sekunder. Sedangkan metode penafsiran yang penulis gunakan adalah metode tafsir maudlu’i, penulis memilih metode ini karena metode ini dianggap mampu menjawab permasalahan kontemporerserta mampu menyuguhkan perspektif Al-Quran yang komprehensif dalam menjawab kebutuhan umat dan memecahkan permasalahan yang terus berkembang seiring dinamika zaman.