repository ptiq

Relasi Agama Dan Negara Dalam Tafsir Al-Nukat Wa Al-’Uyûn Karya Al-Mawardi

Handoko, Agus (2023) Relasi Agama Dan Negara Dalam Tafsir Al-Nukat Wa Al-’Uyûn Karya Al-Mawardi. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Disertasi] Text (Naskah Disertasi)
2023-AGUS HANDOKO-2018.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Disertasi ini menyimpulkan bahwa relasi agama dannegaradalam tafsir al-Nukat wa al-‘Uyûn karya al-Mawardi bersifat integralistik yang berdasarkan pada tiga prinsip utama yaitu, Pertama, prinsip kesatuan agama dan negara yang tidak dapat dipisahkan. Kedua, prinsip agama memiliki otoritas tertinggi dalam mengatur kehidupan negara dan masyarakat. Ketiga, prinsip negara harus menerapkan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat secara adil dan proporsional.
Kesimpulan tersebut diperoleh melalui analisa terhadap interpretasi ayat dalamrelasi agama dan negara yang lebih mengutamakan pendekatan etika dan moralitas, contohnya relasi antara pemimpin dengan rakyatnya merupakan kontrak sosial, perjanjian bersama untuk melakukan tugas dan kewajiban yang saling menguntungkan. Pemimpin berhak ditaati oleh rakyat, tetapi juga berkewajiban melindungi dan bertanggung jawab sebagai kepala negara. Disamping itu juga pemimpin harus menjalankan fungsi kelembagaan dan memantapkan struktur negara melaui kompromi antara realitas keberagaman masyarakat dengan idealitas kehidupan bernegara seperti disyari’atkan oleh agama, dan menjadikan agama sebagai pedoman kepantasan dan kepatutan dalam bernegara.
Disertasi ini sependapat dengan al-Ghazâli (w. 1111) yang menyatakan bahwa ajaran agama dan praktik ibadah yang terdapat di dalamnya tidak dapat dicapai kecuali dalam kondisi tempat atau negara yang aman. Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh Ibnu Taimîyah (w. 1328) yang mengatakan bahwa tanpa kekuasaan negara, maka agama tidak bisa berdiri tegak. Hal senada juga dinyatakan oleh Abdurahmân Wâhid Gusdur (w. 2009) dan Syâfi’î Ma’ârif (w. 2022) bahwa prinsip-prinsip moral agama sebagai landasan dalam bernegara.
Disertasi ini berbeda dengan `Alî Abd. al-Râziq (w. 1966) bahwa sumber legitimasi kekuasaan tidak bisa dicampur-aduk antara ligitimasi rakyat (ascending of power) dengan yang datang dari Tuhan (descending of power). Pendapat tersebut di dukung oleh Ahmad Luthfi Sayyid (w. 1963) dan Thâhâ Huseîn (w. 1973). Bahkan Farag Foda (w. 1992) beranggapan ketidakterlibatan agama, dalam hal ini Islam, dalam menjadikannya sebagai landasan negara akan menjadikan agama bersih dari kepentingan dan intrik politik.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu dengan penelitian kepustakaan (library research). Metodeyang digunakan adalah metode tafsir maudhû'î (tafsir tematik) yang didasarkan pada objek yang diteliti, yaitu nash atau teks yang berkaitan dengan tafsir Al-Mawardi terhadap ayat-ayat Al-Qur'an mengenai relasi agama dan negara.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 11 Feb 2024 05:45
Last Modified: 11 Feb 2024 05:45
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1446

Actions (login required)

View Item
View Item