Penilitian ini menjelaskan pandangan Sayyid Qutub dalam tafsir Fî Zhilâl al-Qur’an berkaitan dengan konsep peradaban dan relevansinnya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Tafsir ini menarik untuk dikaji karena Sayyid Qutub adalah salah satu sarjana yang berpengaruh di dunia Islam dan konsen terhadap masalah peradaban, hal tersebut dapat dilihat dimana ia menulis beberapa buku yang berkaitan dengan peradaban; Ma’âlim fî al-Thârîq, al-‘Adâlah al-îjtimâ’iyyah, Nahwu al-Mujtama’ al-Islâmî, al-Islâm wa Musykilah al-hadhârah. Dengan metodologi analisa, deskripsi dan tematik juga pendekatan kualitatif penilitian ini diharapkan dapat menjelaskan pandangan Sayyid tentang konsep peradaban secara utuh dan komperhensif.
Hasil dari penilitian ini adalah; Peradaban menurut Sayyid Qutub adalah implementasi secara kompehensif nilai-nilai akidah, ibadah, akhlak dan undang-undang dalam lingkup masyarakat dan negara baik material dan imaterial, dalam tafsir Fî Zhilâl al-Qur’an terdapat konsep peradaban yang bersifat inklusif dan ada yang bersifat eksklusif dan apabila dilihat secara utuh konsep peradaban Sayyid Qutub tidak relevan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Konsep peradaban Sayyid Qutub memiliki kesamaan dengan Konsep Peradaban Malik Bennabi dan Muhammad Said Ramdhan al-Buthi, yang menyatakan pentingnya memahami hakikat manusia, kehidupan dan alam semesta yang bersumber dari Al-Qur’an agar manusia mampu membangun peradaban dengan baik.