Kesimpulan disertasi ini menawarkan rumusan baru tentang sebuah metode tafsir untuk memahami teks sekaligus konteks Al-Qur`an yang penulis namakan sebagai ‗Metode Tafsir Maqasidisistemik‘. Sebuah metode untuk mendapatkan makna tekstual dan kontekstual Al-Qur`an sebagai pengembangan dari pendekatan tafsir maqasidi yang berbasis system sehingga membentuk penafsiran yang lebih sistemik-integratif dan metodologis. Kesimpulan tersebut diperoleh dengan cara menganalisis teori tafsir maqasidi, yang diformulasikan dengan penafsiran sistemik. Prinsip-prinsip maqashid syariah dan maqashid Al-Qur`an digunakan dalam pendekatan tafsir maqasidi ini, lalu digabungkan dengan pendekatan sistemikmetodologis
dalam penafsiran. Disertasi ini memiliki kesamaan pandangan dengan Ibn ‗Āsyûr, Sayyid Qutub, Washfi ‗Āsyûr, dan Abdul Mustaqim yang menggagas tafsir maqasidi sebagai tafsir yang moderat dalam menjembatani dua penafsiran yang saling bertentangan –pendekatan tekstual dan kontekstual-. Juga kesamaan pandangan dengan Thaha Jabir al-‗Alwani dan Salwa el-Awa yang telah menguatkan tafsir maqasidi berbasis sistem, sehingga tafsir maqasidi menjadi lebih metodologis-integratif. Disertasi ini berbeda pandangan dengan tokoh-tokoh tafsir tekstual seperti Ibn Taimiyyah dan Ibn Hazm, yang menafsirkan Al-Qur`an secara tekstual saja, dan menutup rapat pintu bagi nalar dan akal potensial (al-„aqlfa‟âlîy) untuk berkontribusi dalam kebuntuan metodologis dari pendekatan tekstual ini. Juga berbeda pandangan dengan tokoh-tokoh penafsir kontekstual seperti Izzat Darwazah yang menafsirkan secara kontekstual dan mengesampingkan sumber-sumber keilmuan islam klasik, yang mendasari penafsiran lebih kepada logika saja. Metode penelitian yang digunakan dalam disertasi ini adalah metode kualitatif. Dengan pendekatan deskriptif-analitik, penulis menformulasikannya menjadi sebuah metode baru dalam penafsiran yaitu metode maqasistemik.