repository ptiq

Interelasi Al-Qur’an Dan Budaya Bugis Dalam Tafsir Al-Munîr Karya Daud Ismail

Hamzah, Idil (2024) Interelasi Al-Qur’an Dan Budaya Bugis Dalam Tafsir Al-Munîr Karya Daud Ismail. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2024-IDIL HAMZAH-2021.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Tesis ini menyimpulkan bahwa interelasi antara Al-Qur'an dan budaya Bugis dalam tafsir Al-Munîr dijelaskan melalui tiga pola, yakni adaptasi, integrasi, dan negosiasi yang terdiri dari dua bentuk negosiasi: pertama, negosiasi akomodatif yang sesuai dengan ajaran Al-Qur'an, dan kedua, negosiasi kritis terhadap budaya yang menyimpang. Pola ini mencerminkan upaya penyesuaian, penggabungan, dan penilaian kritis terhadap nilai-nilai budaya Bugis agar sejalan dengan prinsip-prinsip Al-Qur'an. Adapun tiga bentuk interelasi dalam tafsir Al-Munîr terlihat dari, pertama pola adaptasi terlihat dari penggunaan bahasa lokal dan aspek sosiologis-kultural yang mencerminkan prinsip kerukunan dan hormat dalam hal komunikasi seperti 'bicara cukuk' dan 'bicara sanraa.' Penggunaan kata sapaan Bugis seperti "puang" menunjukkan harmonisasi antara Islam dan budaya lokal. Pola integrasi tercermin dalam penggunaan istilah Bugis seperti "Olai saba’ saba’ iya naleteiyye pammase dewata sewwae" dan
"Mappakkeade." Dalam pola negosiasi, terdapat negosiasi akomodatif terhadap tradisi seperti Ade’ Ade’, seserahan pada prosesi mappenre botting, teridiri dari sompa, erang-erang, dan lawasuji. Sementara negosiasi kritis terlihat dalam praktik seperti meminum Tua’ Pai’ dan pemberian sesajen (Mappinang raka), yang masih dipengaruhi oleh pemahaman animisme dan dinamisme serta kritik terhadap kepercayaan pada waktu yang buruk. Tesis ini memiliki persamaan dengan: Muchlis M. Hanafi (2021), Abdur Rahman Wahid (2001) tentang nilai-nilai universal Islam dalam budaya masyarakat. Serta mendukung pandangan Abdul Aziz (2006) dan Mun’im Sirry (2016) yang menyatkan bahwa penafsiran Al-Qur’an terus berkembang. Tesis ini menentang pandangan dari Harris Birkeland (1956),
dan Rortaud (2002) yang menyatakan bahwa penafsiran Al-Qur’an mengalami stagnasi. Tesis ini menggunakan metdoe kualitatif. Adapun kerangka teori yang
digunakan adalah polarisasi imam Muhsin terkait dengan interelasi Al-Qur’an dan Budaya dalam sebuah tafsir yang terbagi kepada tiga pola, adaptasi, integrasi, dan negosiasi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 04 Apr 2024 03:09
Last Modified: 04 May 2024 07:44
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1484

Actions (login required)

View Item
View Item