Dewasa ini generasi milenial banyak terjebak pada ideologi beragama yang berpotensi merusak kerukunan dan persatuan bagi keberlangsungan Indonesia yang memiliki kemajemukan kaya akan suku, ras, agama dan budaya. Para pemuda milenial merupakan penerus bangsa dalam
menyongsong generasi emas menuju tahun 2045. Ini terjadi diakibatkan merosotnya kepribadian peserta didik akibat rendahnya pengetahuan terhadap nilai-nilai moderasi beragama. Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan perilaku hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik dan isu sara, yang dapat memecah belah keutuhan dan keharmonisan bangsa Indonesia. Fokus kajian penelitian kualitatif ini adalah untuk mendeskripsikan, pemahaman peserta didik, menguraikan strategi pelaksanaan internalisasi moderasi beragama dan menganalisis implikasi moderasi beragama terhadap pola pikir, sikap dan perilaku peserta didik di SMK Negeri 69 Jakarta. Teknik pengumpulan data informasi melibatkan partisipasi langsung, berupa observasi, dan wawancara melalui teknik studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menjelaskan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama melalui peran Kurikulum. Hidden Curriculum pada mata pelajaran dengan mengintegrasikan melalui KBM dan ekstrakurikuler, Penanaman nilai moderasi di lingkungan sekolah melalui program 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun). Implikasi terhadap pola pikir sikap dan perilaku pada sekolah yang bersifat homogen terlihat adanya nilai yang menunjukan persaudaraan sesama umat Muslim (ukhuwah islamiyah), persaudaraan sesama manusia (ukhuwah basyariyah), dan persaudaraan sesama anak bangsa (ukhuwah wathoniyah). Sedangkan sikap dan perilaku peserta didik yang bersifat heterogen dirasakan adanya perilaku yang menunjukan toleransi, saling menghormati dan menghargai perbedaan agama, menunjukan kasih sayang dan gotong royong. Dapat disimpulkan peserta didik adalah individu yang pada awalnya belum memiliki pengetahuan nilai moderasi beragama, rendahnya kepribadian dan sikapnya, namun terdapat potensi yang baik sebagai modal untuk di kembangkan melalui proses pendidikan di lingkungan sekolah yang juga merupakan suatu langkah terciptanya nilai-nilai moderasi beragama dalam mencapai tujuan pendidikan nasional dan menjadikan pelajar-pelajar moderat.