repository ptiq

Perspektif Al-Qur’an Tentang Kesehatan Mental Terhadap Trauma Psikis Dalam Praktik Poligini

Sholekhawati, Sholekhawati (2024) Perspektif Al-Qur’an Tentang Kesehatan Mental Terhadap Trauma Psikis Dalam Praktik Poligini. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2024-Sholekhawati-2021.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Al-Qur’an menawarkan solusi untuk kesehatan mental mencakup ajaran tauhid yang membatasi sekaligus memperluas cakrawala akal budi dan memperhalus jiwa, serta pembinaan akhlak mulia. Akal, spiritual, dan etika kehidupan sosial tercakup dalam Al-Qur’an sehingga memberikan pedoman untuk manusia agar bisa menjadi khalifah sejati. Kondisi jiwa yang cinta kepada Tuhan menjadi sumber untuk mengatasi rasa takut, pikiran jahat, kegelisahan, dan putus asa. Agama sangat berperan dalam kontribusi positif terhadap kesehatan manusia secara lahir dan batin. Psikoterapi menjadi tawaran solusi atas gangguan mental yang dialami manusia dengan mengusung tiga poin utama berupa aspek akidah, aspek ibadah, dan aspek akhlak mulia. Ini menjadi kesimpulan besar yang menghubungkan antara konsep kesehatan
mental dalam perspektif Al-Qur’an dengan psikoterapi Abu Zaid Al-Balkhi. Abu Zaid Al-Balkhi menjadi representasi dari kontribusi Islam terhadap kesehatan jiwa manusia. Dengan kemampuannya di banyak bidang keilmuan termasuk perannya sebagai ulama, nilai-nilai Al-Qur’an tidak terlepas dari psikoterapi yang dikembangkan. Kesadaran terhadap akidah dan konsep dalam memanusiakan manusia memberi kemaslahatan umum. Al-Balkhi membagi gejala psikologis ke dalam empat bagian yakni amarah, ketakutan dan kepanikan, kesedihan dan depresi, serta obsesif kompulsif. Oleh karena itu, langkah terapi yang dia kembangkan adalah kecakapan dalam mengelola gejala-gejala untuk membangun kesehatan mental. Langkah-langkah tersebut ialah meredam amarah, meredakan ketakutan dan kepanikan, mengatasi sedih dan depresi, dan menangkal obsesif kompulsif Masalah gangguan mental yang terjadi pada seseorang tidak disebabkan karena kadar keimanan yang lemah. Dengan adanya gangguan mental ini, manusia akan berupaya untuk meningkatkan kualitas iman. Penelitian ini didasarkan pada trauma psikis yang terjadi akibat praktik poligini yang tidak memenuhi syarat adil. Berdasarkan dari penafsiran dalil-dalil terkait poligini,
didapatkan kesimpulan bahwa poligini tidak bisa dihukumi sebagai anjuran karena memberikan dampak buruk terhadap keutuhan keluarga. Yang tak kalah penting dari itu adalah fakta bahwa poligini bukan hanya sekadar masalah hukum, tetapi juga kemanusiaan. Gejala depresi menjadi bentuk trauma psikis yang banyak dirasakan oleh korban poligini. Adanya upaya bunuh diri menjadi keprihatinan yang harus dituntaskan. Penelitian ini membuktikan bahwa psikoterapi Abu Zaid Al- Balkhi memiliki keselarasan dan relevansi dengan fenomena trauma psikis yang dialami oleh korban poligini. Masalah tidak berhenti hanya dengan terapi sebagai bentuk solusi untuk mengatasi trauma psikis yang dialami korban poligini, tetapi juga perlu diterapkan pada pelaku poligini yang zalim. Langkah terapi yang dilakukan terdiri atas pentingnya nutrisi internal eksternal; serta esensi iman, Islam, dan ihsan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 30 May 2024 04:48
Last Modified: 30 May 2024 04:48
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1497

Actions (login required)

View Item
View Item