repository ptiq

Perempuan Karier Perspektif Al-Qur’an (Studi Atas Penafsiran Sayyid Quthb Dalam Kitab Fî Zhilâl Al-Qur’ân)

Alfansuri, Muhammad Ridho (2024) Perempuan Karier Perspektif Al-Qur’an (Studi Atas Penafsiran Sayyid Quthb Dalam Kitab Fî Zhilâl Al-Qur’ân). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2024-MUHAMMAD RIDHO ALFANSURI-2021.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Kesimpulan Tesis ini adalah: Perempuan memang sebaiknya di dalamrumah, akan tetapi tidak serta-merta menetap di dalam rumah seutuhnya. Ketika ada sesuatu yang mendesak terkait perempuan itu sendiri diperbolehkan untuk keluar rumah. Ketika perempuan itu terdesak atau darurat dalam melakukannya, seperti tidak ada lagi yang mencari nafkah, untuk memenuhi kehidupannya dan kehidupan di dalam rumahnya, maka perempuan tersebut diperbolehkan untuk berkarier, akan tetapi dengan syarat yang berlaku. Perspektif ulama mengenai wawasan perempuan karier dalam al-Qur’an, ditemukan adanya tiga pendapat yang berbeda, yaitu: 1) yang membolehkan, 2) yang membolehkan dengan syarat, 3) yang tidak membolehkan. Akan tetapi ada segolongan masyarakat yang memang melarang perempuan untuk bekerja atau berkarier, karena masyarakat tersebut masih mempertahankan tradisi yang diturunkan dari para leluhurnya, atau yang biasa kita kenal dengan pemahaman tradisional. Pemahaman yang tradisional mengindikasikan potensi serta peran perempuan tidak dibutuhkan dalam ranah publik, serta berdampak pada interaksi sosialnya. Hal menarik lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah, dalam pandangan Sayyid Quthb menjelaskan bahwa perempuan boleh saja keluar rumah dengan tujuan yang dibenarkan oleh syari’at begitupun mengenai perempuan berkarier. Pengakuan akan potensi perempuan dan mengembangkan akan potensinya, pentingnya pendidikan untuk perempuan, dan perempuan harus keluar dari belenggu-belenggu tradisi patriarki, dan steroip bagi laki-laki dan perempuan yang berdampak pada peran sosialnya. Tesis ini memiliki kesamaan pendapat dengan: M. Quraish Shihab (2005), Haji Abdul Malik Karim Abdullah atau HAMKA (2009), Yusuf al- Qaradawi (2006), Muhammad al-Ghazali (1987), yang menyatakan bahwa perempuan boleh keluar rumah untuk berkarier atau bekerja ketika dalam keadaan darurat, seperti tidak ada lagi yang mencari nafkah di dalam keluarganya. Tokoh-tokoh di atas membolehkan perempuan untuk berkarier atau bekerja, lebih-lebih ketika perempuan itu keluar rumah untuk mengembangkan potensinya seperti pendidikan. Temuan Tesis ini berbeda dengan pendapat: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (2003), Mutawalli as-Sya’rawi (2009), Abu al-Fida’ Isma’il ibn Umar bin Katsir (w. 1373 M), yang menyatakan bahwa perempuan dianjurkan bediam diri di rumah, dilarang berdandan yang berlebihan(tabarruj), di khawatirkan jika hal ini dilakukan akan mengundang bahaya bagi perempuan tersebut. Agar perempuan lebih berfokus pada peran sebagai ibu dan istri, terutama jika pekerjaan di luar rumah dapat mengganggu tugastugas rumah tangga. Perempuan yang berkarier akan menambah kesulitan baginya, sehingga mereka tidak dapat melaksanakan tugas rumah tangganya secara maksimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan riset kepustakaan (library research). Pemilihan metode ini berdasarkan objek yang diteliti, yakni naskah atau teks ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan tentang perempuan berkarier dalam al-Qur’an.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 30 May 2024 07:42
Last Modified: 30 May 2024 07:42
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1504

Actions (login required)

View Item
View Item