repository ptiq

Rasionalitas Penafsiranibnulqayyim Dalam Kitabtafsir Badâi’ Al-Tafsîr

Djazuli, Djazuli (2023) Rasionalitas Penafsiranibnulqayyim Dalam Kitabtafsir Badâi’ Al-Tafsîr. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2023-DJAZULI-2020.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Kesimpulan dari tesis ini adalah bahwa Ibnul Qayyim al-Jauziyah diakui oleh banyak ulama sebagai mufassir abad ketujuh. Selain mampu mengekspresikan tafsirnya terhadap Al-Qur'an dengan metode bi al-ma'tsur, ia juga menyajikan tafsirannya dengan gaya bi al-ra' yi. Dalam menjelaskan penafsirannya menggunakan metode bi al-ra'yi, Ibnul Qayyim menyajikan banyak keunikan dan teorinya sendiri yang berbeda dari mufassir lain, termasuk berbeda dari beberapa cara penafsiran gurunya sendiri, Ibnu Taimiyah. Keunikan dan keunikan metode tafsir dalam menyajikan tafsir Al-Qur'an diikuti oleh sejumlah mufassir sesudahnya.
Melalui penelitian dan analisis yang dilakukan terhadap tafsir Ibnul Qayyim dengan gaya bi al-ra'yi, umat Islam khususnya ulama tafsir lebih jauh mengenali gaya tafsir ini dan melahirkan kesadaran akan pentingnya dan besarnya manfaat tafsirbi al-rayi yang beliau sajikan kepada dunia penafsiran Al-Qur'an dalam membantu memahaminya secara luas dan mendalam. Sekaligus mengoreksi kesalahan persepsi yang telah dibangun selama ini dan kesalahpahaman umum yang menyatakan bahwa beliau hanyalah seorang mufassir yang menganut mazhab tafsir bi al-ma'tsur. Bahkan, hampir setengah dari tafsirnya terhadap Al-Qur'an bercorak bi al-ra'yiyang memberi warnatersendiri dalam dunia tafsir bi al-ra'yi.
Tesis ini mendukung Muhammad Ali Ayazi (2012 M), yang menyatakan bahwa tafsir Ibnul Qayyim selain memiliki pola bi al-ma'tsur juga bial-aqli al-ijtihadi. Temuan tesis ini berbeda dengan: Muhammad al-Madani (1775 M), Muhammad Abduh (1905 M), Rasyid Ridha (1935 M), Mahmud Syaltut (1963 M), Muhammad Abdullah Daraz (1858 M), Abul A'la al-Maududi (1979 M), yang menyatakan bahwa tafsir Ibnul Qayyim termasuk tafsir yang hanya bercorakbi al-ma'tsur.
Tesis ini juga menemukan tujuh keunikan tafsirnya yang bercorak bi al-ra'yi yang ia sajikan menjadi beberapa macam keunikan: 1) menggagas teori-teori penafsiran yang orisinil, 2) memunculkan teori-teori penafsiran yang berangkat dari kritik terhadap realitas masyarakat, 3) mengedepankan metode deduktif, 4) terukur dalam mengekspresikan pola, metodologi dan bahasa, 5) cenderung mendekati hikmah hukum terhadap ayat-ayat hukum, 6) detail dalam diksi dan kedalaman substansi, 7) penggunaan istilah khusus dan aturan khas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: metode deskriptif analitis. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 12 Jun 2024 02:33
Last Modified: 12 Jun 2024 02:33
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1506

Actions (login required)

View Item
View Item